INAKINI.COM – Usulan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tentang penundaan kenaikan tarif naik puncak bangunan Candi Borobudur, diterima Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Ganjar Pranowo, diperlukan beberapa langkah sebelum akhirnya diberlakukan kenaikan harga tiket bangunan Candi Borobudur. Terlebih, banyak masyarakat yang melayangkan protes.
Beberapa hari terakhir muncul kabar terkait rencana harga tiket Candi Borobudur yang dibanderol Rp 750.000 per orang untuk wisatawan lokal.
Beragam respons dari masyarakat langsung muncul terkait wacana tersebut. Oleh karena itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk menunda rencana tersebut.
Menurutnya, penetapan tarif naik ke stupa Candi Borobudur perlu dikaji lagi bersama PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (Persero)/ TWC dan Balai Konservasi Borobudur.
“Saya sampaikan kepada beliau, ini banyak yang protes, menurut saya diendapkan dan beliau setuju. Ini soal tarif jangan dibicarakan dulu, di-postpone dulu, dan memang TWC sama Balai Konservasi Borobudur sedang komunikasi, maka masyarakat tidak perlu resah. Itu penting untuk disampaikan,†kata Ganjar usai bertemu dengan Luhut, di Rumah Dinas Puri Gedeh pada Rabu (8/6).
Gubernur Jawa Tengah menjelaskan, penataan di kawasan Candi Borobudur memang masih terus dilakukan. Maka dari itu harus dicarikan skema-skema terbaik untuk mengatur wisatawan yang hendak naik ke atas candi. Baik dengan pembatasan kuota maupun dengan instrumen lain, seperti salah satunya penentuan tarif masuk.
“Kita postpone dulu. Tadi Pak Menko Marves sudah menyampaikan, Pak Gubernur itu kita postpone dulu, biar tidak terjadi cerita yang ke mana-mana,†ungkapnya.