INAKINI.COM – Presiden Jokowi mengakui banyak masalah dalam menerapkan SNI (Standar Nasional Indonesia) di berbagai barang.
Namun, Presiden Joko Widodo mengaku heran bahwa batu bata sampai pasir diwajibkan memiliki sertifikasi SNI. Hal tersebut membuat banyak produk tidak masuk ke sistem e-katalog.
Jokowi memberi himbauan kepada Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk lebih mudah dalam memasukkan produk lokal masuk ke sistem e-katalog. Presiden Jokowi juga menilai tidak semua produk perlu mendapatkan standar SNI.
Baca Juga : Sri Lanka Perbaiki Ekonomi Dengan Naikkan Harga BBM 24 Persen
Dilansir dari pernyataan Jokowi pada halaman Liputan6.com 25 Mei 2022, “Semua produk harus SNI, yang kecil-kecil mana bisa. Produk-produk lokal masih belum bisa semuanya masuk dan diminta SNI. Ini SNI tidak wajib, dulu wajib memang, tetapi sekarang tidak wajib.†kata Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi terdapat beberapa barang harus diwajibkan mendapat sertifikasi SNI. Seperti barang dan berkaitan dengan keselamatan seperti helm.
“Sekarang yang wajib hanya barang-barang yang berkaitan dengan keselamatan, itu harus SNI. Contohnya saja helm itu harus ada SNI, bener kalau itu. Hal-hal berbahaya perlu mendapat SNI seperti kabel juga mendapat SNI.†kata Jokowi.
Baca Juga : Realisasi Penerimaan Bea Cukai Rp 108,4 Triliun Per 30 April 2022
Seperti kita tahu, SNI sendiri telah banyak dipakai pada barang-barang elektronik ataupun berkaitan dengan keselamatan pengguna.
Namun, dari penerapan SNI pada batu bata sampai pasir telah dianggap tidak masuk akal. Logika dalam menerapkan SNI perlu dicermati kembali. Tidak semua barang perlu mendapatkan SNI hingga bisa dijual di pasaran.
Diharapkan dengan perbaikan pandangan penerapan SNI menjadi satu waktu penting bagi para pengusaha dalam mengembangkan bisnisnya.