Monday, April 29, 2024
spot_img
HomeNewsMiris! 20 Ton Sampah Takjil Saat Ramadan Tampak Menggunung di Pariaman

Miris! 20 Ton Sampah Takjil Saat Ramadan Tampak Menggunung di Pariaman

INAKINI.COM – Produksi sampah di daerah Pariaman, Sumatera Barat semakin bertambah terutama pada bulan Ramadan berlangsung.

Hampir satu bulan penuh bulan Ramadan dimana jumlah sampah yang dihasilkan di kota tersebut mencapai 40 ton padahal di hari-hari biasa saja sampah yang dihasilkan mencapai 20 sampai 30 ton saja.

Dilansir dari pernyataan Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kota Pariaman Feri Andri, Senin (25/4/2022) menjelaskan bahwa produksi sampah rumah tangga masih terlihat normal. Kemudian ada peningkatan yang terjadi karena produksi sampah kafe dan juga pedagang takjil masih mendominasi.

Baca Juga : Erick Thohir Tegaskan Direksi BUMN Siap-Siap Dicopot Jika Abaikan Produk UMKM

Produksi sampah paling besar dari olahan kelapa muda, sehingga butuh proses untuk membersihkannya dalam jangka waktu yang lama.

Andri juga menambahkan dari sampah takjil tersebut tidak hanya dari kafe yang menyediakan paket berbuka puasa dan juga pedagang kaki lima yang mana lokasinya sendiri masih tersebar di Pariaman.

Untuk para pelaku usaha kafe sendiri dapat dikoordinasikan dengan pengusaha sehingga dari sisi ketersediaan petugas kebersihan masih bisa mengangkut sampahnya dengan mudah.

Untuk para pedagang kaki lima sendiri masih sulit karena jumlahnya terbilang banyak. Bahkan dari pedagang kaki lima masih tidak memahami seperti apa kondisi petugas dalam membersihkan sampah setiap harinya. Perlu adanya proses pengisian satu karung penuh dengan sampah kelapa muda sehingga dari beratnya saja terkadang tidak bisa diambil petugas.

Baca Juga : Jokowi Siapkan Enam Bulan Masa Transisi Pandemi Menuju Endemi

Ada harapan dimana kerjasama yang baik dari pihak pedagang dan petugas kebersihan bisa terjadi untuk mewujudkan kebersihan Kota Pariaman.

SEjumlah lokasi terutama di beberapa jalan protokol di Pariaman masih terdapat tumpukan sampah kelapa muda sehingga akan memperburuk citra kota wisata tersebut.

Pada masa Lebaran nanti kemungkinan besar jumlah sampah masih terus bertambah mengingat jumlah wisatawan yang akan berbuka puasa juga biasanya menyantap hidangan dan minuman dari kelapa muda.

Kondisi dari produksi sampah di Pariaman sendiri cenderung dihasilkan dari paket takjil yang tidak segera dibuang. Dari kondisi tersebut dikhawatirkan akan memicu bau busuk dan menimbulkan efek polusi udara.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments