INAKINI.COM – Netflix dikenal sebagai satu platform streaming film online yang mana kabarnya mendapat satu momen kurang menguntungkan karena merugi mencapai Rp 717.5 triliun karena penurunan harga saham.
Dalam hal ini laporan terbaru dimana kinerja saham telah mengalami kondisi terburuk sepanjang tahun 2022 di dalam S&P 500 hingga turun mencapai 62.5% di tahun ini.
Tepat pada RAbu (20/4/2022) yang mana dilaporkan dari saham Netflix telah ditutup merosot mencapai 35% hingga akhirnya terjadi setelah perusahaan mengumumkan kehilangan jumlah pelanggan untuk pertama kalinya lebih dari 10 tahun terakhir informasi ini dilansir dari halaman CNBC Internasional pada Kamis (31/4/2022).
Baca juga : Erick Thohir Apresiasi Transformasi Waskita Pada SOE Investor Roundtable
Netflix sendiri mendapat catatan di beberapa hal yang dapat menghambat pertumbuhan perusahaannya. Bahkan diantaranya persaingan meningkat dari platform streaming hingga pencabutan dari pembatasan pandemi di berbagai negara.
Saat ini bisnsi streaming masih menjadi nilai menguntungkan di kondisi pandemi hingga membuat adanya peraturan mengenai orang-orang untuk bisa tinggal di rumah. Akan tetapi dari vaksin dan adanya pelonggaran beberapra waktu terakhir juga membuat banyak orang menghabiskan waktu lebih sedikit di platform streaming.
Baca Juga : Presiden Luncurkan Holding BUMN Industri Pertahanan DEFEND ID
Perlambatan tersebut memberi informasi bahwa Netflix juga melaporkan adanya 100 juta rumah tangga telah memakai berbagai macam password langganan mereka dengna keluarga ataupun teman.
Selain itu dalam meningkatkan pertumbuhan nilai profitnya Netflix sendiri mempertimbangkan tingkat iklan dengan harga lebih rendah, kemudian ada kemungkinan tindakan keras pada pembagian password.
Beberapa analisa juga memberi optimasi terhadap beberapa catatan untuk solusi jangka pendek mengenai basis pelanggan.
Terdapat catatan dimana aktivitas penambahan bruto masih melambat sehingga dari sisi nilai catatan profitnya masih jauh dari angka yang diperhitungkan saat ini.