INAKINI.COM – Kabar viral terbaru yang mana Elon Musk secara resmi ingin mengajukan tawaran pembelian platform media sosial Twitter sebagai salah satu titik balik peradaban.
Elon Musk sendiri telah mendapat kesepakatan dari usulan mengenai nilai ekonomi bisnis Twitter akan tetapi masih memastikan pihak Twitter sebagai satu platform terpercaya untuk bisa bicara lebih jauh.
Elon Musk sendiri telah melihat dari segi ekonomi di bisnis Twitter, hanya saja masih perlu mempertimbangkan banyak hal.
Dilansir dari halaman CNN Business Jumat (15/4/2022) dimana Elon Musk sendiri juga tidak menganggap pembelian Twiter tersebut sebagai penghasil uang. Elon menyatakan perasaan intuitif saja yang dirasakan kuat bahwa memiliki platfrom publik bisa dipercaya secara optimal dan inklusif secara luas bernilai penting untuk masa depan peradaban.
Baca Juga : Putra Siregar dan Rico Valentino Resmi Ditetapkan Tersangka Atas Kasus Penaniayaan
Dari pihak CEO Tesla dan SpaceX tersebut juga memberi kritikan dimana masih adanya kontrol kurang bebas dari aspek mengeluarkan pendapat di Twitter. Dirinya juga mengatakan bahwa Twitter ini harus memiliki pembukaan dari segi algoritma untuk bisa meningkatkan transparansi di dalam keputusan moderasi konten perusahaan.
Hal tersebut masih bisa mencerminkan perubahan besar di dalam cara-cara Twitter beroperasi. Dari hal ini Musk menambahkan kode harus tersedia did alam Github yang mana orang bisa melihatnya dan bsia berkata bahwa semua permasalahan disini masih tidak disetujui dan bagaimana masalah bisa memberi perubahan.
Banyak pertanyaan bagaimana jika Elon Musk jadi membeli Twitter seperti apa perubahan moderasi konten Twitter ke depannya. Musk juga meanwarkan pengujian masih melihat bagaimana prinsip kebebasan berbicara sederhana bisa diakses.
Baca Juga : Pemerintah Thailand Akan Hapus Skema Test & Go Mulai 1 Mei 2022
Kemudian bagaimana permasalahan dalam instrumen berbicara dan mengatakan sesuatu yang tidak disukai benar-benar bisa diakses dari Twitter.
Musk juga membuka perhitungan bahwa dari sebuah tweet bisa dikatakan masih kontroversial sehingga pihak perusahaan kemungkinan besar tidak mempromosikan tweet tersebut. Akan tetapi pemikiran masih enggan untuk bisa menghapus sesuatu sehingga masih harus berhati-hati terhadap larangan permanen hingga adanya batasan waktu lebih efektif.