PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) berhasil melaksanakan akselerasi sertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environment sustainability (CHSE) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Hal ini merupakan komitmen PT TWC dalam mengahdirkan pariwisata berkualitas yang aman dan nyaman bagi wisatawan.
Sebanyak 25 Anjungan Provinsi, Museum Hakka, Teater Tanah Airku dan Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal (BQMI) menerima sertifikat CHSE dengan predikat Memuaskan. Penilaian didapat setelah dilakukan audit secara langsung oleh tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Direktur Eksekutif TMII I Gusti Putu Ngurah Sedana bersama Koordinator Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat (IPP) Perwakilan BPKP Petrus Ngorantutul, Pengendali Teknis BPKP Herman Widjaya dan Kepala Sudin Parekraf Kota Jakarta Timur Ahmad Ghozali secara langsung menyerahkan sertifikat CHSE kepada para pengelola museum dan Anjungan Daerah, di Sasono Langen Budoyo, TMII, Rabu (8/12).
“Ini merupakan komitmen kepada masyarakat, memastikan agar mereka aman dan nyaman saat berkunjung ke destinasi kami. Penerapannya dibutuhkan kesadaran serta kerjasama berbagai pihak terkait,” kata Direktur Eksekutif TMII I Gusti Putu Ngurah Sedana.
Koordinator Bayt Al-Qur’an dan Dokumentasi LPMQ Liza Mahzumah, mengatakan bahwa sertifikasi merupakan amanah yang harus dijaga semua pihak untuk mewujudkan pelayanan yang prima.
“Memenuhi kriteria CHSE butuh kerja keras sehingga kami bersyukur bisa memperoleh sertifikat ini. Tetapi berarti kami juga harus bekerja lebih keras untuk menjaga kepercayaan ini, karena secara berkala penerima sertifikat CHSE akan diaudit pelaksanaannya. Jadi ini merupakan amanah yang harus dijaga,” ujar Liza.
PT TWC sendiri sejak awal pandemi telah menerapkan kebijakan pelayanan prima berbasis keselamatan wisatawan melalui penerapan visitor management serta implementasi CHSE. Salah satu praktiknya dengan menerapkan transaksi cashless dan touchless pada destinasi kelolaannya.
