Pemerintah saat ini tengah menyiapkan vaksin dosis ketiga Covid-19 untuk masyarakat Indonesia.
Rencananya pemberian vaksin booster ini akan dijadwalkan mulai Januari 2022 mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemberian booster ini rencananya akan menyasar lansia dan kelompok rentan terlebih dulu.
“Pemberian booster akan segera dijadwalkan dan mulai dilaksanakan pada periode Januari tahun depan,†ujar Luhut dilansir dari siaran pers di laman resmi Kemenko Marves, Kamis (2/12).
Menko Marves mengungkapkan, kebijakan di atas menjadi salah satu dari sejumlah langkah pemerintah Indonesia dalam mencegah varian Omicron di sejumlah negara.
Terkait dengan sasaran vaksinasi booster, Luhut mengatakan bahwa ini sifatnya wajib dan mencakup semua masyarakat Indonesia.
“Prioritasnya ya semua saja. Pokoknya semua masyarakat dianjurkan dan diwajibkan untuk dapat booster atau suntik ketiga. Tidak ada provinsi yang menjadi prioritas, langsung pararel semuanya,” tuntasnya.
Kebijakan lainnya yakni para pejabat negara dilarang melakukan perjalanan ke luar negeri dan berlaku kepada seluruh lapisan jabatan.
“Namun, terkecuali bagi yang melaksanakan tugas penting negara,” ungkap Luhut.
Sementara bagi masyarakat, kebijakan tersebut bersifat imbauan. “Bagi masyarakat umum sifatnya masih imbauan. Jadi WNI diimbau agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri dulu, hal ini untuk mencegah (penularan varian baru) dan menjaga terus terkendalinya pandemi di negara ini ,†jelasnya.
Dalam acara pembukaan Health Business Gathering 2021 di Mulia Resort Nusa Dua, Bali, Jumat (3/12) , Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan estimasi besaran biaya vaksinasi booster yang akan dilakukan pada tahun 2022.
Terkait tarifnya, Budi menyampaikan vaksin Covid-19 dosis ketiga yang berbayar ada di kisaran Rp 300 ribu.
Seperti diketahui, tidak semua masyarakat akan mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga secara gratis.
Rencananya, pemerintah akan membagi penerima vaksin booster menjadi dua, yakni gratis dan berbayar.
Lebih lanjut, Budi mengatakan vaksin booster ini akan menyasar kelompok lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan terlebih dulu.
“Tapi dimulainya (diprioritaskan) dari yang umur-umur seperti Pak Luhut dulu (lansia),” ujarnya.