Transaksi NFT ataupun Non Fungible Token saat ini semakin menarik perhatian publik setelah kisah sukses dari Ghozali Everyday dalam menjual foto selfienya menjadi berita viral.
Dari dampak penjualan NFT tersebut banyak kalangan orang awam mulai menjual apa saja di marketplace NFT seperti OpenSea.
Dalam hal ini ada sikap tertentu yang perlu dicermati kembali. Sehingga dari pernyataan Pakar Budaya dan Komunikasi Digital Universitas Indonesia, Firman Kurniawan melihat adanya tren orang-orang melirik NFT karena terdapat peluang besar di dalamnya. Seperti halnya dari Ghazali Everyday tentu berhasil menjual selfie dan laku dengan harga tinggi.
Pada dasarnya sesuatu yang muncul dengan beberapa perhitungan nilai profit dan dinilai menjanjikan saat ini memberi peluang untuk bisa cepat kaya. Bahkan banyak kalangan mulai tergiur untuk bisa menjual di NFT termasuk pakaian, makanan dan KTP.
Dalam hal ini melihat produk di dalam NFT tidak ada kategori ataupun pembatasan. Sehingga dari semua transaksi masih dalam bentuk teks ataupun gambar sampai gabungan dari ketiganya masih menjadi satu produk citra digital.
Dari sinilah membuat orang memikirkan cara-cara cepat dan memutar otak bagaimana penghasilan cuan besar dari cara tersebut bisa diperhitungkan untuk banyak tujuan termasuk mendapatkan nilai profit lebih tinggi.
Saat ini banyak produk dijual di NFT ataupun Open Sea termasuk KTP orang bahkan ada yang menjual cilok sampai nasi goreng. Maka dari itu tidak adanya cakupan dan batasan di dalam NFT membuat banyak orang mulai menggiati cara kaya dengan berjualan di NFT seperti halnya Ghozali.
