Isu perubahan iklim di era sekarang masih menjadi perbincangan antara negara. Meningkatnya bencana alam karena perubahan ilklim membuat para pemimpin dunia membuat berbagai macam kebijakan yang dituangkan dalam konferensi perubahan iklim COP26.
Proses negosiasi selama konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa COP26 masih belum bisa dikatakan final. Dari informasi draf kesepakatan tersebut masih dirilis pada jumlat pagi yang mana menjadi hari terakhir Konferensi Tingkat Tinggi tersebut berlangsung.
Akan tetapi dari pembahasan akhir dalam pembatrasan pemanasan global sampai 1.5 derajat celcius masih belum menemukan jalan keluar. Sedangkan dari permasalahan yang dihadapi masih terkait dengan penggunaan bahan bakar fosil dan batu bara. Beberapa sumber dana akan diberikan oleh negara kaya untuk negara miskin masih menjadi persoalan klasik sampai sekarang.
Dikutip dari pernyataan Presiden COP26, Alok Sharma juga meminta pada negosiator dari 200 negera di dalam konferensi tersebut masih berkumpul untuk mencapai kata sepakat. Sedangkan konferensi yang diadakan di Glasgow, Skotlandia tersebut sudah berlangsung selama 2 minggu.
Bentuk rancangan dari konferensi tersebut masih memberi persyaratan bahwa negara-negara masih menetapkan komitmen iklim lebih ketat pada tahun depan. Diharapkan langkah tersebut diperlukan sebagai satu jembatan antara target dan beberapa inforamsi para peneliti seputar perubahan iklim yang tengah berlangsung.
Pembahasan seputar kesepakatan dalam COP26 tersebut masih mengacu pada peningkatan kepercayaan antar negara kaya dan miskin mengenai proses pembayaran dan kerusakan dampak pemanasan global.
Bentuk pembahasan untuk menentukan keputusan terbaik masih belum bisa didapatkan pada konferensi tersebut. Sedangkan untuk dampak buruk bagi lingkungan hinga memberi proses pemanasan global lebih cepat masih terus terjadi.
Perbandingan dari keputusan dan pendapat dalam COP26 ini masih diperhitungkan sebagai satu langkah agar kerusakan iklim tidak berlanjut. Seperti kita ketahui banyak perubahan iklim sudah terlihat di semua negara. Suhu akan terus meningkat mengingat penggunaan bahan bakar fosil kemudian gaya hidup masyarakat dunia yang masih tidak memperhitungkan kesehatan lingkungan juga menjadi faktor pemicu.
Dalam hal ini COP26 masih diperhitungkan sebagai satu langkah tepat dalam mendapatkan sebuah kesempatan untuk memperbaiki alam secara bersama.
