Friday, November 22, 2024
spot_img
HomeBUMNStaf Khusus Kementerian BUMN Bantah Erick Thohir Punya Bisnis Tes PCR

Staf Khusus Kementerian BUMN Bantah Erick Thohir Punya Bisnis Tes PCR

Kementerian BUMN (KemenBUMN) membantah tudingan Menteri BUMN Erick Thohir terlibat dalam bisnis RT-PCR sejak awal pandemi Covid-19 di Indonesia yang sempat viral di kanal media sosial.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menegaskan pada Selasa (2/11) saat konferensi pers, “isu bahwa pak Erick Thohir bermain (bisnis) tes PCR sangat tendensius. Arya pun memaparkan sejumlah data-data tes PCR di Indonesia.”

Dari data yang dihimpun Kementerian BUMN, jumlah PCR di Indonesia hingga saat ini mencapai 28,4 juta.
Sementara PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), perusahaan yang dikaitkan dengan Erick Thohir, hanya 700.000. Dengan demikian, hanya 2,5 persen dari total tes PCR yang sudah dilakukan di Indonesia, hanya 2,5 persen.

Jadi bisa dikatakan hanya 2,5 persen dari total tes PCR yang sudah dilakukan di Indonesia, hanya 2,5 persen, jadi 97,5 persen lainnya dilakukan pihak lain.

Jadi kalau dikatakan bermain, kan lucu ya, 2,5 persen gitu. Kalau mencapai 30 persen, 50 persen itu oke lah, bisa dikatakan bahwa GSI ini ada bermain-main. Tapi hanya 2,5 persen,” ungkap dia.

Arya juga menjelaskan, salah satu pemegang saham GSI adalah Yayasan Adaro. Dimana, Adaro hanya memiliki saham sebesar 6 persen. Di lain sisi, yayasan tersebut merupakan yayasan kemanusiaan.

Kemudian, Erick Thohir sejak diamanahkan menjadi Menteri BUMN, tidak lagi aktif untuk mengurusi bisnis dalam yayasan tersebut.

Jadi sangat jauh lah dari keterlibatan atau dikaitkan dengan Pak Erick Thohir. Apalagi dikatakan main bisnis PCR jauh sekali.

“Jadi bayangkan, GSI itu hanya 2,5 persen melakukan tes PCR di Indonesia, setelah itu Yayasan kemanusiaan Adaronya hanya 6 persen. Jadi bisa dikatakan yayasan kemanusiaan Adaro ini sangat minim berperan di tes PCR,” tegas Arya Sinulingga.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments