INAKINI.COM – Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong buka suara soal gelaran konser Taylor Swift di negaranya yang sempat bikin heboh negara tetangga.
Pasalnya, Singapura menjadi satu-satunya negara di kawasan yang disambangi penyanyi pop country asal Amerika Serikat ini dalam tur dunianya, The Eras Tour.
Sejumlah negara tetangga seperti Thailand dan Filipina menuduh Singapura memonopoli konser Taylor Swift karena digelar selama enam hari di Singapura.
Dalam konferensi pers di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia di Melbourne, Lee Hsien Loong mengakui memberikan dana subsidi kepada Taylor Swift dan timnya demi menjadikan Singapura sebagai perhentian satu-satu turnya di Asia Tenggara.
“Agensi (kami) menegosiasikan perjanjian dengan Taylor Swift untuk datang ke Singapura dan tampil dan menjadikan Singapura satu-satunya tempat singgah turnya di Asia Tenggara,” kata Lee Hsien Loong pada Selasa (5/3/2024).
Lee Hsien Loong menambahkan, “insentif tertentu” dari dana pemerintah itu ditujukan untuk mendukung industri pariwisata setelah terdampak Covid-19, dengan tujuan menjadikan Singapura sebagai satu-satunya destinasi wisata di ASEAN. Namun, Lee tidak memberikan perincian mengenai biaya kesepakatan tersebut.
Meskipun kesepakatan ini menuai kontroversi, PM Singapura itu menegaskan tidak ada niat untuk merugikan negara-negara tetangga di ASEAN. Menurutnya, kesepakatan semacam itu adalah hal yang biasa dalam industri hiburan.
“Ternyata skema ini sangat sukses. Saya tidak melihatnya sebagai tindakan yang tidak bersahabat,” sambungnya.
Selain Perdana Menteri (PM) Thailand Srettha Thavisin yang menuduh Singapura memonopoli konser Taylor Swift, narasi serupa juga disampaikan anggota parlemen Filipina, Joey Salceda. Ia mengecam Singapura atas dugaan kesepakatan eksklusivitas yang mencegah bintang pop berusia 34 tahun itu membawa “Eras Tour” ke negara-negara lain di Asia Tenggara.