INAKINI.COM – Berbagai inovasi di Kementerian BUMN masih terus dikembangkan guna memberi layanan ke masyarakat.
Baru-baru ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberi arahan perusahaan BUMN untuk bisa sediakan bahan baku untuk produksi skincare.
Erick Thohir memberi pendapatnya bahwa Indonesia mempunyai bahan baku yang dapat diprodujksi hingga menjadi produk skincare.
Erick juga mencatat bahwa industri gula dari tebu juga memiliki bahan baku turunan hingga bisa diolah menjadi produk farmasi.
Baca Juga : Presiden Jokowi Resmi Lantik Gubernur dan Wakil Gubernur DIY 2022-2027
Nantinya produk ksehatan tersebut bisa dikembangkan sebagai produk kecantikan.
“Ini juga akan membantu industri turunan, salah satunya untuk skincare. Jadi industri skincare Indonesia hari ini 67 persen merek lokal, sekarang kita dorong bahan bakunya bertumpuk di Indonesia,†kata Erick pada Senin 10 Oktober 2022.
Erick juga merasa optimis bahwa Indonesia mempunyai kesempatan untuk bisa mengembangkan produk skincare ke dalam pasar global.
Pastinya dari pihak UMKM menjadi media paling potensial untuk memperkenalkan produk skincare Indonesia ke luar negeri.
Baca Juga : Gelar Rapat Bersama FIFA, Iwan Bule Konfirmasi Mendapat Dukungan Setelah Tragedi Kanjuruhan
Langkah BUMN tersebut dalam menyediakan bahan baku skincare akan terus mendorong bisnis UMKM di sektor kecantikan.
“Kita punya kesempatan merek, kesempatan naik daun, UMKM kita bisa berkembang sehingga penciptaan lapangan kerja terjadi,†kata Erick.
Bukan hanya fokus pada produk skincare saja, tetapi Kementerian BUMN dituntut bisa membuat bahan baku gula untuk diarahkan ke sektor energi berupa Etanol.
Nantinya Etanol bisa digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak.
Baca Juga : Vaksin-19 IndoVac Buatan BUMN Akan Rilis Pekan Depan, Ini Tanggapan Menteri Erick Thohir
Akan ada penambahan sektor olahan tebu untuk bahan produksi Etanol. Pemerintah masih menetapkan kebijakan mengenai penambahan skala perkebunan tebu untuk menghasilkan bahan bakar alternatif sebagai pengganti BBM.
Erick juga membuat perkiraan bahwa tebu masih bsia menghasilkan 1.2 juta kilo liter minyak mentah.
PT Pertamina Persero diharapkan bisa menjadi offtaker dari setiap proses tersebut.
