Holding BUMN Pangan memasuki tahap penggabungan atau merger sejumlah perusahaan pelat merah di klaster pangan.
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai Induk Holding tengah menyiapkan sejumlah langkah persiapan merger.
Adapun badan usaha yang melakukan merger, antara lain:
1) PT Perikanan Indonesia (Persero) dengan PT Perikanan Nusantara
2) PT Sang Hyang Seri dengan PT Pertani
3) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dengan PT BGR Logistics
Direktur Utama RNI, Arief Prasetyo Adi mengatakan sebagai koordinator BUMN klaster pangan tengah melakukan persiapan penggabungan secara menyeluruh mulai dari aspek regulasi, sumber daya manusia (SDM) organisasi, sosialisasi, keuangan, operasional dan pengembangan IT, hingga aspek aset korporasi.
Untuk IT, saat ini manajemen sudah memulai mengintegrasikan IT dan supply chain melalui basis teknologi Internet of Things (IoT) dengan interface yang sederhana agar anggota holding bisa terkoneksi secara paralel.
“Sehingga kami memberikan solusi supply chain End to End untuk petani, peternak, nelayan sepanjang rantai nilai pangan,” ujar Arief, Jumat (10/9).
Selama persiapan, RNI melakukan pengembangan hilirisasi produk petani. Misalnya, merealisasikan program new product development beras premium Rania yang baru diluncurkan.
Pemerintah menugaskan RNI sebagai koordinator BUMN Klaster Pangan untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia, melalui program pemenuhan ketersediaan pangan, peningkatan mutu, keterjangkauan harga yang keberlanjutan, sekaligus turut meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, nelayan, serta kolaborasi untuk operasional excellence yang bertujuan untuk peningkatan ekspor.