Sunday, August 24, 2025
spot_img
HomeBUMNPertamina Olah Minyak Jelantah Jadi Bahan Baku Avtur

Pertamina Olah Minyak Jelantah Jadi Bahan Baku Avtur

INAKINI.COM – PT Pertamina (Persero) menilai dukungan pemerintah melalui kebijakan strategis penting untuk menjamin pasokan minyak jelantah (Used Cooking Oil/UCO) sebagai bahan baku avtur ramah lingkungan, Sustainable Aviation Fuel (SAF).

“Jadi kita tentu ingin bekerja sama dengan dukungan pemerintah bagaimana kebijakannya bahwa standardisasi SAF atau kewajiban penggunaan SAF ini nanti itu disesuaikan dengan kemampuan Indonesia,” kata Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina (Persero) Agung Wicaksono, di Jakarta pada Sabtu (23/8/2025).

“Lalu bagaimana kemampuan Pertamina menyuplai ini, termasuk juga UCO-nya, karena ini juga banyak yang diekspor, kan? Jadi kami nanti butuh dukungan kebijakan pemerintah untuk bisa menjamin pasokannya,” katanya lagi.

Adapun SAF dari Pertamina (PertaminaSAF) merupakan avtur yang diolah dari bahan baku minyak jelantah, yang saat ini diproduksi oleh salah satu unit operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), yakni Kilang Cilacap.

Avtur yang mengandung campuran minyak jelantah itu, kata dia, telah melewati serangkaian pengujian kualitas yang ketat di laboratorium KPI Unit Cilacap dan juga di laboratorium eksternal independen Lemigas.

Produksi Pertamina SAF pun, katanya lagi, dilakukan dengan teknologi co-processing, menggunakan Katalis Merah Putih buatan anak bangsa.

“Ini merupakan produk karya anak bangsa, kita bangga. Produk dari minyak jelantah yang banyak kita temui di masyarakat, kemudian diolah di kilang Pertamina di Cilacap, yang akan menjadi green refinery,” ujar Agung Wicaksono.

Selain itu, Pertamina sendiri juga telah melakukan penerbangan komersial perdana maskapai Pelita Air menggunakan PertaminaSAF dengan rute Jakarta-Denpasar pada Rabu (20/8/2025).

“Saat ini fokusnya di bandara internasional dulu, yaitu Jakarta dan Bali, karena 90 persen penerbangan internasional itu dari dua bandar udara itu,” kata Agung Wicaksono.

Agung Wicaksono mengatakan perusahaan berkomitmen untuk memperluas produksi bahan bakar pesawat terbarukan tersebut, sembari dengan melibatkan peran masyarakat.

“Sudah ada 35 SPBU, tempat pengumpulan minyak jelantah. Jadi masyarakat bisa tuang minyak jelantah dan menjadi rupiah. Ini berarti circular economy,” ujar Agung Wicaksono.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments