INAKINI.COM – Sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran Monkeypox (Mpox) di Indonesia, Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes) telah meningkatkan surveilans di seluruh fasilitas kesehatan.
Langkah itu juga didukung dengan penyelidikan epidemiologi yang melibatkan komunitas serta mitra HIV/AIDS, penetapan 12 laboratorium rujukan nasional untuk pemeriksaan Mpox, dan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).
Untuk pengobatan, Kemenkes telah menyiapkan terapi simtomatis yang diberikan sesuai dengan derajat keparahan kasus. Pasien dengan gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan dari puskesmas setempat. Sementara itu, pasien dengan gejala berat harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) – Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes), Yudhi Pramono, menjelaskan bahwa masyarakat perlu waspada terhadap cara penularan Mpox. Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan ruam bernanah pada kulit, termasuk saat berhubungan seksual.
“Orang yang berhubungan seks dengan banyak pasangan dan berganti-ganti berisiko tinggi tertular Mpox. Kelompok risiko utama adalah laki-laki yang melakukan seks dengan sesama jenis,” ungkap Yudhi Pramono pada Selasa (20/8/2024).
Yudhi Pramono juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker medis jika merasa tidak sehat. Selain itu, jika muncul gejala seperti ruam bernanah atau keropeng pada kulit, sangat dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit terdekat.