INAKINI.COM – Fenomena turis berlebih atau overtourism melanda Bali. Pemerintah menilai, kepadatan terjadi karena terpusatnya titik-titik wisata di kawasan selatan. Sebaliknya, pengamat beranggapan bahwa penumpukan ini menunjukkan pembangunan yang tumbuh liar.
Sebelumnya telah terjadi penumpukan turis dengan terjadinya kemacetan menuju dan dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Jumat (29/12). Akses melalui jalan tol dan jalan arteri macet hingga nyaris tanpa pergerakan sampai malam hari.
Bali didapuk menjadi salah satu destinasi wisata dengan turis berlebih (overtourism) periode Januari hingga November 2023 berdasarkan laporan World Travel & Tourism Council (WTTC). Predikat itu juga dialami kota-kota lain, seperti Athena (Yunani), Paris (Perancis), dan Phuket (Thailand).
â€Overtourism yang dikhawatirkan ini memang sesuatu hal yang sangat kami pantau. Level ini masih di bawah level 2019. Ini mudah-mudahan bisa jadi catatan bagi semua pihak, antisipasi untuk ke depan juga sudah dipastikan karena 2024 ini banyak long weekend,†ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam konferensi pers mingguan di Jakarta pada Rabu (3/1).
Di satu sisi, lonjakan ini berbuah manis untuk bisnis dan ekonomi lokal. Namun di sisi lain, lonjakan ini juga membawa pengaruh negatif seperti kebisingan, polusi, lalu lintas, dan tekanan pada sumber daya publik.
Fenomena ini merupakan tanggung jawab seluruh pihak. Masalahnya bukan terletak pada kuantitas wisatawan yang masuk ke Bali, melainkan penumpukan destinasi di kawasan Bali bagian selatan. Alhasil, titik-titik itu jadi tujuan para pelaku perjalanan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Uno menekankan perlunya beralih ke model pariwisata yang lebih berkelanjutan, serta menarik pengunjung yang tinggal lebih lama dan membelanjakan uangnya untuk ekonomi lokal yang lebih besar.
Para wisatawan dapat ke Bali dengan suasana yang relatif sepi saat musim hujan, seperti pada bulan Oktober-April.
Pemerintah daerah telah mempromosikan Bali bagian utara, barat, dan timur. Investasi juga didorong ditanam di luar Bali bagian selatan agar lebih terdistribusi.
Pembangunan transportasi publik, Sandi menambahkan, sedang diupayakan. Lintas Rel Terpadu (LRT) sedang didesain untuk mendukung mobilitas di sana. Selain itu, transportasi laut antara daerah wisata, seperti Jimbaran, Seminyak, dan Canggu dengan Bandara Bali, tengah diusahakan pula.
Bali telah menjadi destinasi tujuan wisata bagi para pelancong mancanegara. Data dari Dinas Pariwisata (Dispar) Bali mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali dari Januari hingga 26 Desember 2023 mencapai lebih dari 5,2 juta orang. Sementara kunjungan wisatawan domestik dari Januari hingga 26 Desember 2023 sebanyak lebih dari 9,4 juta orang.
Gubernur Bali I Wayan Koster bahkan sampai mewajibkan daftar hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan turis untuk dilampirkan dalam paspor. Di antaranya dilarang mengumpat, menyentuh pohon suci, atau memanjat bangunan.
Tak cuma itu, pelancong asing yang berkunjung ke Bali juga harus membayar pajak sebesar Rp150 ribu terhitung mulai 14 Februari 2024.