INAKINI.COM – Mantan Wakil Perdana Menteri Singapura Tharman Shanmugaratnam menang telak dalam pemilihan presiden pada hari Jumat (1/9), menunjukkan bahwa para pemilih tidak membiarkan skandal baru-baru ini yang melibatkan partai berkuasa mempengaruhi keputusan mereka untuk mendukungnya.
Tharman, yang memegang peran penting dalam People’s Action Party (PAP) selama lebih dari dua dekade, memperoleh 70,4% suara, menurut Departemen Pemilihan Umum (Elections Department) pada Sabtu pagi (2/9).
“Ini bukan sekedar pemungutan suara untuk saya, ini adalah pemungutan suara untuk masa depan Singapura,†kata Tharman, 66 tahun, kepada wartawan setelah penghitungan sampel menunjukkan bahwa dia memimpin.
“Kampanye saya penuh dengan optimisme dan solidaritas, dan saya yakin itulah yang diinginkan masyarakat Singapura.â€
Ng Kok Song, mantan kepala investasi dana kekayaan negara Singapura GIC Pte., menempati posisi kedua dengan 15,7%. Tan Kin Lian, yang merupakan calon presiden tahun 2011, berada di urutan ketiga dengan 13,9%.
Kandidat-kandidat yang memiliki hubungan lama dengan PAP telah mendominasi jabatan yang sebagian besar bersifat seremonial sejak PAP dipilih tiga dekade lalu.
Hasil dari peran non-partisan menunjukkan bahwa warga Singapura mendukung partai yang berkuasa karena Perdana Menteri Lee Hsien Loong berencana untuk mundur setelah hampir dua dekade menjabat. Suksesi Lee diperkirakan bertepatan dengan pemilu nasional yang harus diadakan pada tahun 2025.
Kemenangan Tharman “akan membuat PAP menarik napas lega, namun menurut saya kemenangan tersebut tidak bisa dikaitkan dengan partai sebesar popularitas Tharman sendiri,†kata Nydia Ngiow, direktur pelaksana di perusahaan konsultan bisnis strategis BowerGroupAsia.
Para pemilih telah bergulat dengan meningkatnya biaya hidup, terutama perumahan yang mahal, sementara negara yang bergantung pada perdagangan ini menghadapi perlambatan pertumbuhan dan melemahnya permintaan global. Serangkaian skandal politik juga menguji reputasi bersih pemerintah.