Di lain sisi, WIKA juga sedang berupaya memperbaiki posisi arus kas. Caranya dengan melakukan refocusing bisnis.
WIKA memperbanyak proyek-proyek infrastruktur dan gedung yang mayoritas pemiliknya adalah pemerintah. Tercatat lebih dari 77% dari portofolio proyek pada kontrak yang ditangani (order book) WIKA berasal dari infrastruktur dan gedung.
Sedangkan sisanya merupakan proyek-proyek EPCC yang dimiliki BUMN.
Adapun sampai dengan kuartal I-2023, total order book WIKA tercatat sebesar Rp 51,3 triliun. Hingga periode Maret 2023, WIKA mengantongi kontrak baru sebesar Rp 6,1 triliun.
WIKA mengincar kontrak baru antara Rp 34 triliun – Rp 36 triliun sepanjang 2023. Artinya, nilai kontrak baru WIKA pada kuartal pertama baru mencapai 17,94% dari target kontrak baru yang diincar tahun ini.