Saturday, April 27, 2024
spot_img
HomeASEANLogo Keketuaan ASEAN 2023 Indonesia, Ini Makna dan Filosofinya

Logo Keketuaan ASEAN 2023 Indonesia, Ini Makna dan Filosofinya

INAKINI.COM – Indonesia telah resmi memegang tongkat keketuaan ASEAN 2023 yang diterima oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat di KTT ASEAN, di Phnom Penh, Kamboja (13 November 2022).

Dalam pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi pada Senin (28/11), “Keketuaan Indonesia di ASEAN akan mengambil tema: ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.”

Keketuaan Indonesia di ASEAN akan dimulai per 1 Januari 2023. Retno mengakui, keketuaan Indonesia dijalankan di saat situasi dunia masih dalam kondisi yang tidak mudah, sama seperti presidensi di G20.

“Dari sisi geopolitik maupun ekonomi, situasi masih belum kondusif dan dunia masih mengalami tantangan multi-dimensi. Tantangan dari sisi geopolitik, rivalitas akan tetap tajam,” kata Retno Lestari Priansari Marsudi.

Retno Lestari Priansari Marsudi berharap, rivalitas ini tetap dapat dikelola, sehingga tidak muncul konflik terbuka atau perang baru lagi.

Menlu menyampaikan bahwa Indonesia menginginkan agar ASEAN tetap penting dan relevan. To make ASEAN Matters berarti penting dan relevan ke dalam bagi rakyatnya dan penting dan relevan ke luar bagi kawasan Indo-Pasifik serta dunia.

Arti dari logo keketuaan Indonesia di ASEAN 2023

ASEAN Indonesia 2023

Logo ASEAN 2023 menggambarkan langit, gunung, laut dan bumi, serta burung Maleo sebagai salah satu kekayaan fauna Indonesia.

Retno Lestari Priansari Marsudi mengungkapkan bahwa langit merupakan visualisasi dari merangkul, mengayomi. Gunung dan bumi merupakan visualisasi dari kekokohan dan kestabilan.

“Gunung juga disimbolkan sebagai simbol arah pertumbuhan yang optimis. Bentukan gunung bersifat layaknya sedang bertumbuh mengarah ke atas. Sebagai representasi arah, visualisasi tersebut memiliki arti membawa keseluruhan ASEAN bertumbuh ke arah yang lebih baik,” tambahnya.

Sementara lautan, secara konseptual, merupakan penghubung dan pemersatu setiap pulau antarnegara dalam kawasan.

“Simbolisasi fauna dengan profil burung Maleo merupakan representasi kekayaan hayati Nusantara karena Maleo merupakan burung khas endemik Sulawesi, Indonesia,” ungkap Retno Lestari Priansari Marsudi.

Guna memaksimalkan penggunaan Gedung Sekretariat ASEAN, maka sebagian besar pertemuan di tingkat teknis akan diadakan di ASEAN Secretariat, Jakarta.

“Sejauh ini, untuk tahun 2023 saja diperkirakan akan lebih dari 50 pertemuan yang akan dilakukan di ASEAN Secretariat,” tutur Menlu.

Menlu mengonfirmasi bahwa pertemuan pertama Menteri Luar Negeri ASEAN akan digelar pada Januari 2023 dalam bentuk retreat.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments