“Jadi silahkan para dokter dan tenaga kesehatan, bisa menggunakan obat penurun panas, ada yang berupa tablet, ada yang dimasukkan melalui anak ataupun suppostitoria, dan menggunakan metode injeksi,†kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril pada acara daring, Rabu 19 Oktober 2022.
Baca Juga : Result Denmark Open 2022: Apriyani dan Siti Fadia Melaju ke Perempat Final
Pihak Syahril telah memberi informasi bahwa sejauh ini pihaknya belum tahu apa faktor penyebab gangguan ginjal akut tersebut sudah membuat 99 pasien meninggal dari total 206 kasus yang sudah dilaporkan 20 provinsi sampai saat ini.
Meskipun demikian, terdapat temuan bahwa dari senyawa tertentu di histori obat dikonsumsi pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal terutama di Indonesia.
Kemenkes juga masih belum dapat mengetahui dan simpulkan temuannya karena masih butuh bukti valid.
Hanya saja ada kepastian bahwa gangguan ginjal akut tersebut tidak terkait mengenai vaksin Covid-19. ***