INAKINI.COM – Dukungan pemerintah terhadap sektor pertanian masih dibutuhkan dalam skala lebih besar.
Melihat dari kebutuhan petani yang sekarang mengeluhkan harga pupuk semakin mahal, maka PT Pupuk Indonesia (Persero) resmi merilis Roadmap ataupun peta jalan mengenai Riset Klaster Pupuk 2022-2031.
Roadmap tersebut diharapkan dapat memberi jawaban terhadap tantangan tren mata rantai agri food menggunakan Riset dan Development ataupun R&D.
Selain itu, dari arahan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN masih meminta BUMN terus melakukan transformasi hingga inovasi untuk menjadi pemain kelas dunia.
Baca Juga : Deretan Spot Surfing Terbaik di Indonesia Ternyata Bertkelas Dunia
Dari pernyataan Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto memberi arahapan bahwa ketersediaan hingga jangkauan penyediaan pangan harus membutuhkan sistem pangan lebih tangguh dan berkelanjutan.
Dari rilisnya Roadmap Riset Klaster Pupuk 2022-2031 tersebut diharapkan bisa memberi kontribusi untuk menjawab disrupsi tren mata rantai agri food.
“Prinsip pertanian berkelanjutan, berarti kita memenuhi kebutuhan pangan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, karenanya pertanian berkelanjutan bersandar pada tiga pilar diantaranya ekonomi, sosial dan lingkungan,†kata Nugroho.
Baca Juga : 5 Alasan Pernikahan Dini Tidak Dianjurkan Dari Sisi Kesehatan
Sekarang Pupuk Indonesia telah fokus pada 4 riset yang mana sudah masuk ke dalam roadmap 10 tahun ke depan.
Riset mengenai precision agriculture, sustainable industri, precision agriculture, enhanced efficiency fertilizer, hingga bifertilizer.
Tidak hanya itu, ketersediaan Indonesia Fertilizer Research Institute atau IFRI menjadi sebuah pilar utama hingga adanya perpaduan riset produk, kebijakan, dan teknologi.