Nantinya daya beli masyarakat akan mengalami penurunan hingga menambah jumlah orang miskin baru.
Konteksnya masyarakat masih mengalami kesulitan karena adanya inflasi.
“Karena konteksnya masyarakat saat ini sudah menghadapi kenaikan harga pangan, dengan inflasi mendekati 5 persen.†kata Bhima dilansir dari halaman Tempo.co pada 17 Agustus 2022.
Pemerintah sendiri telah memberi sinyal adanya kenaikan harga BBM subsidi ke depannya.
Sedangkan dari angka nilai kenaikan harga BBM tersebut membuat subsidi membengkak sampai angka Rp 502 triliun.
Bhima juga menambahkan bahwa saat ini proses pemulihan ekonomi karena dampak pandemi Covid-19 masih memberi pukulan berat bagi masyarakat ditambah adanya kenaikan BBM.
Baca Juga : Erick Thohir Inginkan BUMN Tetap Sehat Untuk Terus Beri Kontribusi
Tambahan prediksi ke depan terdapat 11 juta orang kehilangan pekerjaan akibat kenaikan harga BBM ke depannya.
Seperti halnya beberapa resiko dan juga bentuk dari kenaikan harga BBM sebelumnya.
Bukan tidak mungkin dari sektor UMKM juga tergantung dari kenaikan BBM subsidi yang saat ini masih mendapatkan hantaman besar akibat pandemi Covid-19. *