Bentuk proyektil juga mendapatkan desain khusus agar lebih mudah pecah ketika bersarang di satu target.
Terdapat karakter dari senjata ataupun frangible MU 1F ini yakni Reducen Ricochet Limited Penetration yang mana peluru akan hancur menjadi partikel kecil ketika ada benturan.
Peluru tersebut telah mendapat pengujian secara berulang menggunakan target plat baja, dinding bata, hingga gel hingga akhirnya memberi sasaran berbentuk serbuk.
Peluru baru ini juga diharapkan bisa mendukung aktivitas operasi khusus di area padat penduduk hingga area mudah terbakar dan pesawat terbang.
Baca Juga : Kerjasama Tiongkok dan Indonesia, Sepakati Beli 1 Juta Ton Produk Kelapa Sawit Tanah Air
“Hari ini kita akan melakukan uji coba dan demonstrasi hasil riset kerjasama PT Pindad dengan ITS dalam rangka pengembangan amunisi frangible 9mm. Kami juga berharap feedback dari tiap-tiap kesatuan agar hasil riset ini dapat segera di produksi secara massal,†kata Sigit P Santosa.