Hanya saja Elon Musk sendiri merasa tidak percaya dengan angka persentase tersebut hingga akhirnya dirinya melakukan pemeriksaan sendiri.
“Selama hampir dua bulan Musk telah mencari data dan informasi yang diperlukan untuk membuat penilaian independen terhadap prevalensei akun palsu atau spam di Twitter,†dikutip pada pengajuan tersebut.
Terdapat alporan bahwa pihak Twitter memutuskan untuk menolak bahkan memberi informasi tersebut dengan status tidak diteruskan.
Twitter sendiri juga pernah mengabaikan beberapa permintaan Elon Musk hingga ada alasan yang tidak bisa dibenarkan.
Baca Juga : Hasil Terbaru Malaysia Masters 2022 : Gregoria Terhenti di Semifinal
Tidak hanya itu terdapat beberapa klaim dari mematuhi dengan membuat informasi tidak valid ke Musk.
Diketahui, dari pengambil alihan Twitter sendiri telah dimulai pada Januari, sehingga dari awal Elon Musk sendiri telah memberi warning ke perusahaan hingga pada bulan April terlihat cukup banyak nilai saham yang dipegang Musk dan bergabung dengan Twitter, dan berhenti.
Elon Musk sendiri telah membuat penawaran dengan membeli semua perusahaan tepat pada akhir April hingga Twitter menerimanya.