INAKINI.COM – Wabah Covid 19 di Korea Utara dikatakan semakin mengganas. Peningkatan jumlah kasus positif Covid 19 di Korea Utara dikatakan terus merangkak naik.
Terdapat jumlah wanita hamil di Korea Utara terinfeksi Covid 19 dan dipaksa masuk karantina di lokasi tidak layak tanpa adanya perawatan dan fasilitas medis.
Dilansir dari laporan Radio Free Asia yang sebelumnya dikutip dari Insider, Minggu 29 Mei 2022 terlihat adanya jumlah wanita hamil yang dikarantina hingga menyebabkan banyak bayi lahir meninggal di Korea Utara.
Perawatan bagi wanita hamil terkonfirmasi positif Covid 19 adalah pemberian dua obat penghilang rasa sakit setiap hari.
Baca Juga : Olahraga Bagi Penderita Obesitas, Nomor 2 Murah Tanpa Modal
Penduduk setempat juga mendapatkan obat penghilang rasa sakit dan menjadi terapi pengobatan umum bagi semua pasien Covid 19 di Korea Utara.
Tidak hanya memberi obat-obatan saja, tetapi pihak berwenang telah memberi akses lokasi bagi pengidap Covid 19 berstatus wanita hamil di gudang, pabrik sampai hotel.
Beberapa sumber yang telah kami rangkum menyebutkan terdapat dua bayi meninggal ketika dilahirkan di hotel yang menampung kurang lebih 200 penduduk.
Terdapat kondisi dimana pihak berwenang belum memberi perawatan lebih lanjut kepada ibu hamil. Kondisi ibu hamil yang mengalami gejala demam tinggi ataupun menunjukkan tanda-tanda pasca persalinan juga membutuhkan perawatan intensif.
Baca Juga : 5 Manfaat Kopi untuk Kesehatan, Simak Daftarnya
Jumlah lonjakan kasus Covid 19 di Korea Utara baru masuk tahap awal. Sebelumnya Korea Utara mengklaim terbebas dari Covid 19, namun akhir-akhir ini banyak masyarakat merasakan gejala demam dan flu.
Korea Utara juga menolak bantuan vaksin dari negara luar, sehingga menjadi salah satu faktor kenapa sistem imunitas di masyarakat belum maksimal.