INAKINI.COM – Pernyataan Presiden Joko Widodo yang mana melarang ekspor bahan baku minyak goreng ataupun Crude Palm Oil (CPO) dan minyak goreng yang mana akan berdampak positif.
Dilansir dari pernyataan Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menilai bahwa kebijakan yang diputuskan dengan pelarangan ekspor CPO dan minyak goreng tentu akan berdampak lebih baik dari kebijakan sebelumnya.
Pada Sabtu (23/4/2022) Baidowi sendiri menyatakan bahwa ada kepentingan di dalam negeri seputar stabilitas harga yang menjadi prioritas utama.
Baca Juga : Netflix Berencana Akan Tambah Iklan Di Platform Streamingnya
Pria yang kerap disapa Awiek ini juga memperhitungkan bahwa ada pertimbangan pemerintah dalam cukup baik dan tidak tergesa-gesa dalam memutuskan pelarangan ekspor CPO. Bahkan dari beberapa perhitungan resiko inflasi karena harga pangan cukup tinggi saat ini memberi dampak terhadap kenaikan penduduk misikn.
Bahkan ada perhitungan dari data per September 2021 yang mana terdapat jumlah penduduk miskin yang meningkat menjadi 26.5 juta orang.
Awiek juga melihat bahwa ada pandangan bahwa Presiden Jokowi sendiri telah melihat beberapa perhitungan dari sisi kenaikan pasokan bahan baku minyak goreng yang mana tidak lagi seimbang dari sisi naiknya permintaan minyak goreng baik dari sisi curah ataupun kemasan di bulan Ramadhan ini.
Baca Juga : Siaran TV Digital Akan Menjangkau Kawasan Blank Spot TV Analog
Sehingga dari langkah baru dan extra ordinary ini harus diputuskan secara cepat. Tanpa ada langkah konkrit dari pemerintah pastinya dorongan dari pasokan bahan baku minyak goreng akan memberi antrean panjang masyarakat hingga pelaku usaha kecil berebut minyak goreng curah.
Untuk pembelian minyak goreng curah saja harus menunjukkan KTP kepada petugas agar tidak terjadi pembelian ganda. Sedangkan dari harga minyak goreng kemasan yang sistemnya dikembalikan ke harga pasaran masih terbilang tinggi harganya.
Baca Juga : Mulai 26 April 2022, Masuk Singapura Tak Perlu Lagi Tes Covid-19