INAKINI.COM – Proses vaksinasi di Indonesia terbilang mencukupi dari dosis 1 sampai booster. Terdapat beberapa jenis vaksin yang disuntikkan ke masyarakat untuk upaya mencegah penyebaran covid 19 lebih cepat.
Maka dari itu vaksin primer Sinovac menjadi pilihan awal dan sampai sekarang. Namun, dari pihak WHO sendiri memberi pesan khusus bagi penerima vaksin Sinovac yang mana harus bisa mendapatkan vaksin dosis ketiga.
Dilansir dari pernyataan WHO sendiri vaksin booster dapat memproteksi tubuh dari paparan virus Covid 19 karena memang dalam beberapa bulan terjadi penurunan daya tahan tubuh terhadap Covid 19 terutama dari jenis vaksin Sinovac.
Baca juga : Uji Coba OS Android 13 Akan Dilakukan Samsung Pada Juli Ini, Bagaimana Dengan Versi Ponselmu?
Rekomendasi tersebut sudah dituliskan oleh Strategic Advisory Group Experts ataupun SAGE yang mana secara khusus mampu memberi perhitungan dan evaluasi terhadap kebutuhan vaksin booster.
Secara gamblang WHO sendiri tidak menyebutkan jenis vaksin di dalam laporan tersebut. Hanya saja sejauh ini terdapat dua jenis vaksin inactivated dan mengantogi emergency use listing dari WHO yakni Sinovac Coronavac dan Sinopharm dengan versi nama BBIBP COrV.
Tidak hanya itu, dari pernyataan Ketua SAGE Alejandro Cravioto juga menyatakan dari vaksin tersebut telah memberi tingkat perlindungan yang kuat terhadap penyakit parah. Setidaknya ada wakut enam bulan akan tetapi beberapa data kekebalan untuk penyakit parang berkurang untuk versi lanjut usia dan kondisi kesehatan yang bisa menganggu efikasi vaksin.
Dilansir dari halama Reuters pada Jumat 8/4/2022 menjelaskan bahwa saat ini sudah ada dukungan dalam pemerataan distribusi vaksin dan dari penggunaan vaksin bosster tersebut bisa diberikan kepada mereka yang bermasalah terhadap kesehatan ataupun orang yang menerima jenis vaksin inactivated.
Baca Juga : Versi Lebaran 2022 Sedikit Berbeda, Ada Rasa Was-Was Pasokan BBM Menipis