Thursday, November 21, 2024
spot_img
HomeHealthBahaya Perkawinan Omicron dan Varian Delta, Seperti Apa Efeknya Bagi Tubuh?

Bahaya Perkawinan Omicron dan Varian Delta, Seperti Apa Efeknya Bagi Tubuh?

Varian Omicron di Indonesia masih terus memberi ancaman dan meningkatkan kasus aktif harian Covid 19 di banyak daerah. Namun, tidak hanya dari varian Omicron saja tetapi masih ada ancaman dari varian Delta yang masih cukup masif.

Namun kedua varian baik itu Omicron dan Delta ini ternyata masih bisa bergabung ataupun membentuk rekombinan varian baru. Tentu saja perkawinan dari dua virus berbahaya ini masih belum banyak dijumpai, hanya saja ada potensi buruk ketika tubuh manusia terpapar dua virus tersebut sekaligus dalam waktu bersamaa.

Baca Juga : Telkom Pimpin Gugus Tugas Digitalisasi B20 Indonesia 2022

Dua jenis varian Omicron dan Delta ini ternyata bisa berkombinasi di dalam tubuh orang yang terjangkit. Itulah mengapa dari beberapa epidemiologi di Indonesia menyatakan masih ada potensi dari perkawinan dua virus tersebut yang bisa memberi dampak serius bagi kesehatan pasiennya.

Dilansir dari Airlangga Windhu Purnomo sebagai ahli Epidemiologi dari Universitas Airlangga, pada Sabtu 5/2/2022 menjelaskan bahwa ada hal penting untuk bisa mencegah terjadinya perkawinan dua virus tersebut salah satunya bisa menerapkan protokol kesehatan secara ketat lagi dan nantinya bisa diperhitungkan sebagai langkah tepat untuk bisa meningkatkan sistem imunitas tubuh.

Maka dari itu prokes menjadi salah satu poin utama untuk bisa mencegah terjadinya penularan hinga nantinya akan menulari orang lain hingga mencegah terjadinya mutasi virus baru.

Windhu sendiri menjelaskan bahwa disiplinnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan juga memberi pencegahan dimana virus Covid 19 ini masih cukup mudah menular sampai bermutasi hingga memunculkan varian virus baru hingga dapat menjadi satu dengan dua komponen virus berbeda.

Dilansir dari halaman Antara, secara tidak langsung ada dua jenis Covid 19 yang sudah terjadi di beberapa pasien. Sehingga ada perawatan khusus dari pasien tersebut dan ternyata hasilnya pasien tersebut meninggal setelah mendapat perawatan selama lima hari setelah diagnosis.

Baca Juga : Presiden Jokowi Resmikan Ruas Jalan Tol Binjai-Stabat Sepanjang 11,8 KM

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments