Thursday, November 21, 2024
spot_img
HomeNewsPresiden Jokowi Ingatkan Covid-19 Bikin Rapuh Ketahanan Kesehatan Dunia

Presiden Jokowi Ingatkan Covid-19 Bikin Rapuh Ketahanan Kesehatan Dunia

Krisis Covid-19 telah menunjukkan rapuhnya ketahanan kesehatan global di semua negara. Kolaborasi saat ini, seperti Covax Facility, hanyalah solusi sesaat.

Peran World Health Organization (WHO) juga belum mencakup banyak hal strategis bagi kehidupan dunia. Oleh karena itu, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mendorong adanya solusi permanen dari permasalahan tersebut.

“Ke depan, kita perlu solusi permanen, agar dunia mampu menghadapi permasalahan kesehatan yang tidak terduga,” ujar Presiden saat berdialog dengan Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF) Klaus Schwab, Kamis (20/01) secara virtual, dalam acara yang bertajuk World Economic Forum: State of the World Address.

Terkait dengan hal tersebut, Indonesia akan mendorong penguatan arsitektur sistem ketahanan kesehatan dunia yang dijalankan oleh sebuah badan dunia seperti International Monetary Fund (IMF) di sektor keuangan. Presiden mengungkapkan, hal tersebut juga akan menjadi salah satu fokus Indonesia pada Presidensi G20.

“(Badan tersebut) bertugas untuk menggalang sumber daya kesehatan dunia, antara lain untuk pembiayaan darurat kesehatan dunia, pembelian vaksin, pembelian obat-obatan, pembelian alat kesehatan. Kemudian juga merumuskan standar protokol kesehatan global, yang antara lain mengatur perjalanan lintas batas negara agar standar protokol kesehatan di semua negara bisa sama. Memberdayakan negara berkembang dalam hal kapasitas manufaktur lokal, antara lain pengelolaan hak paten, akses terhadap teknologi, investasi produksi alat kesehatan dan obat-obatan, dan lain-lainnya,” terangnya.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menambahkan bahwa untuk membangun arsitektur baru sistem ketahanan kesehatan dunia tersebut dibutuhkan pembiayaan bersama. Biaya tersebut, tegas Presiden, jelas jauh lebih kecil dibandingkan dengan kerugian dunia akibat kerapuhan sistem kesehatan global, seperti yang terjadi dalam menghadapi pandemi saat ini.

“Seharusnya, negara-negara maju tidak berkeberatan untuk mendukung inisiatif bersama ini. Dan tentu saja, G20 akan sangat berperan sekali dalam menggerakkan pembangunan arsitektur ketahanan kesehatan global saat ini. Artinya, dibutuhkan sebuah kesepakatan bersama di G20 terlebih dahulu,” tandasnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments