Berbagai program di bidang keuangan dan ekonomi terus dibuat pemerintah untuk bisa mendukung berbagai sektor ekonomi dan lingkungan.
Sehingga dari kesempatan terbaik, Presiden Joko Widodo pada hari ini secara resmi meluncurkan taksonomi hijau. Dari program Taksonomi HIjau tersebut digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan ataupun OJK sebagai aspek klasifikasi aktivitas ekonomi yang mendukung perlindungan hingga pengelolaan lingkungan hidup sampai mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Dikutip dalam pertemuan tahunan Industri Jasa Keuangan di Istana Bogor, Kamis 20/1/2022 Presiden Jokowi pada pagi hari ini telah meluncurkan taksonomi hijau Indonesia.
Ada beberapa pencapaian dan cakupan dari komitmen pemerintah dalam membangun ekonomi hijau Indonesia. Sehingga nantinya Indonesia memiliki potensi besar dalam proses pengembangan ekonomi hijau.
Potensi energi hijau Indonesia ini terbilang besar baik dari geothermal dan hydropower. Tidak hanya itu, pemerintah juga masih berusaha keras dalam membangun kawasan industri hijau di daerah Kalimantan Utara.
Dikutip dari pernyataan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso telah menyampaikan bagaimana taksonomi ini akan menjadi pedoman penting bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan dan memberi insentif dan disinsentif di beberapa kementerian dan lembaga.
Nantinya Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang memiliki taksonomi hijau selain Tiongkok dan Uni Eropa.
Tersedia beberapa sektor yang mencapai angka 2.733 klasifikasi dan subsektor ekonomi. Bahkan 919 diantaranya sudah mendapat konfirmasi dari pihak kementerian terkait.
Diharapkan dengan adanya sistem taksonomi hijau ini sistem perekonomian di beberapa tahun ke depan bisa lebih baik.
