Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf) menghadirkan sejumlah program dalam bingkai Gerak Bersama (Geber) dan Garap Semua Potensi Lapangan Kerja (Gaspol) selama 2021, guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN) khusus sektor pariwisata dan ekonomi nasional (Parekraf).
“Dampak pandemi telah memukul keras sektor ini, maka Kemenparekraf bukan hanya harus Gerak Cepat (Gercep), tapi juga Geber dan Gaspol, sehingga implementasi potensi PEN sektor Parekraf bisa segera dilakukan,†kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno dalam “Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) Kemenparekraf/Baparekraf Tahun 2021” pada Senin (27/12).
Dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2021 yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf/Baparekraf di Jakarta, Menparekraf Sandiaga menuturkan program dalam bingkai Gercep, Geber dan Gaspol berjalan seiring sehingga upaya maksimal pihaknya ini betul-betul dirasakan manfaatnya.
PROGRAM GERAK CEPAT (GERCEP)
Berikut program Gerak Cepat (Gercep) yang menghadirkan program bantuan insentif khusus bagi pelaku Parekraf, yakni:
1) Bantuan Insentif Pemerintah (BIP)
Jaring Pengaman Usaha (JPU) sebesar Rp 8 miliar yang dialokasikan kepada 790 pelaku parekraf sebagai penerima, dengan masing-masing mendapatkan insentif sebesar Rp 10 juta.
2) Bantuan Pemerintah Bagi Usaha Pariwisata (BPUP)
Bantuan Pemerintah Bagi Usaha Pariwisata (BPUP) merupakan bantuan pemerintah dalam rangka reaktivasi usaha yang diberikan kepada usaha pariwisata yang terdaftar pada Online Single Submission (OSS) Kementerian Investasi/BKPM Tahun 2018 sampai dengan 2020.
BPUP total diberikan kepada 518 usaha pariwisata yang terdiri dari 6 jenis usaha meliputi hotel melati, homestay/pondok wisata, penyediaan akomodasi jangka pendek, aktivitas agen perjalanan wisata, aktivitas biro perjalanan wisata, dan spa. Masing-masing penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp 1,8 juta.
3) Insentif Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Film
Program pemulihan ekonomi nasional yang bertujuan mendukung penguatan aspek demand dan supply ekosistem perfilman nasional khususnya pada kondisi pandemi COVID-19.
PEN subsektor film ditujukan untuk mendorong produksi film nasional dan menghasilkan film yang berkualitas sehingga menjadi magnet bagi masyarakat untuk kembali ke bioskop sekaligus mendorong kecintaan masyarakat terhadap film nasional.
“Skema PEN film tahun ini terbagi dalam beberapa skema. Yakni skema promosi, skema produksi, serta skema pra-produksi,†ungkap Menparekraf Sandiaga Uno.
Untuk skema promosi, sebanyak 22 rumah produksi telah ditetapkan sebagai penerima bantuan dengan total anggaran Rp33 miliar. Masing-masing rumah produksi mendapat bantuan sebesar Rp1,5 miliar. Untuk skema produksi, 53 penerima bantuan telah ditetapkan yang mewakili rumah produksi dan komunitas perfilman. Terdiri dari film pendek dan film dokumenter pendek dengan total nilai bantuan sebesar Rp12,93 miliar.
Sementara untuk skema praproduksi menurut Sandiaga, diberikan kepada 50 rumah produksi dengan 88 projek film panjang/film dokumenter panjang. Pelaksanaan praproduksi film meliputi tahap persiapan dan bagian dari proses produksi seperti script development, storyboard development, survei lokasi, dan workshop. Dengan total nilai bantuan sebesar Rp69 miliar.
4) Stimulus Bangga Buatan Indonesia (BBI)
Bertujuan untuk membantu bergeraknya perekonomian melalui sektor ekonomi kreatif lokal dengan memberikan stimulus berupa voucher pembelian produk fesyen, kriya, dan kuliner melalui e-commerce. Juga sekaligus meningkatkan jumlah transaksi produk ekraf lokal.
“Hingga saat ini tercatat nilai transaksi mencapai Rp35 miliar dengan nilai stimulus sejumlah Rp15 miliar,†ungkap Sandiaga.
5) Reaktivasi Industri Pariwisata dan Fasilitasi Nakes (PEN Nakes)
Program reaktivasi industri pariwisata melalui penyediaan akomodasi, fasilitas pendukung lainnya, serta sarana transportasi bagi tenaga kesehatan dan tenaga penunjang fasilitas kesehatan penanganan COVID-19 di Indonesia.
6) Sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE)
Hingga saat ini sudah sebanyak 11.986 usaha yang tersertifikasi di berbagai wilayah Indonesia,
PROGRAM GARAP SEMUA POTENSI LAPANGAN KERJA (GASPOL)
Pada bingkai Garap Semua Potensi Lapangan Kerja (Gaspol), Kemenparekraf mengimplementasikan melalui berbagai program kerja yang diharapkan dapat menggarap semua potensi, sehingga mampu membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat.
Menparekraf menyatakan pengimplementasiannya melalui:
1) Pengembangan Desa Wisata
Desa Wisata menjadi salah satu program utama Kemenparekraf/Baparekraf dalam upaya pemulihan dan peningkatan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja karena perekonomian desa wisata memiliki kecenderungan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan non desa wisata. Melalui kegiatan wisata, desa wisata juga mampu memperbaiki kondisi sosial-ekonomi desa.
Kemenparekraf mendukung target RPJMN 2020-2024 yaitu target hingga 2024 menjadikan 244 desa wisata maju-mandiri dan tersertifikasi desa wisata berkelanjutan.
2) Pengembangan Kabupaten/Kota (KATA) Kreatif
Pada Program Pengembangan Kabupaten/Kota (KATA) Kreatif sepanjang 2021, Menparekraf Sandiaga Uno telah menetapkan 21 kabupaten/kota kreatif Indonesia yang merupakan fungsionalisasi 10 KaTa Kreatif Indonesia 2019 dan 11 KaTa Kreatif Indonesia 2021 yang baru.
Kemenparekraf juga melakukan workshop peningkatan dan inovasi di 25 kabupaten/kota yang dihadiri langsung oleh Menparekraf untuk meningkatkan inovasi dan kewirausahaan pelaku ekonomi kreatif melalui narasumber yang kompeten di bidang ekonomi kreatif dan narasumber dari PT PNM (Persero) sebagai salah satu fasilitasi akses pembiayaan.
Setiap workshop dihadiri oleh 35 pelaku ekonomi kreatif yang menjadi database untuk dikembangkan. Pemanfaatan teknologi digital oleh pelaku ekonomi kreatif diharapkan meningkat dan akses pembiayaan lebih mudah.
3) Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI)
Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) merupakan kegiatan peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi, aplikasi, dan permainan.
Sepanjang 2021, Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) telah dilaksanakan di 16 Kota Kreatif di Indonesia yaitu Bandung, Bogor, Banyuwangi, Balikpapan, Medan, Makassar, Surakarta, Semarang, Malang, Surabaya, Pekalongan, Bali, Banyumas, Palembang, Bandar Lampung, Lombok dan telah memfasilitasi kurang lebih 640 Jenama.
4) Santri Digitalpreneur
Santri Digitalpreneur Indonesia, merupakan sebuah platform edukasi yang ditujukan kepada para santri agar dapat mengakses dengan mudah pelatihan online untuk meningkatkan skill, baik secara teknis maupun nonteknis dalam bidang digital dan kreatif.
Menurut Sandiaga, pada akhir program ini, seluruh peserta berkesempatan magang dan mengerjakan projek di salah satu studio kreatif untuk menciptakan konten kreatif, seperti animasi 2d, animasi 3d, atau creative audio production yang sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai sarana untuk berdakwah melalui platform digital.
“Dalam program ini telah dilakukan pelatihan kepada santri sebanyak 24 kali pertemuan dengan total peserta sebanyak 565. Terdiri dari pelatihan 2D animasi sebanyak 150 peserta, 3D animasi sebanyak 221 peserta, serta Creative Audio Production sebanyak 194 peserta,†ungkap Menparekraf lagi.
PROGRAM GERAK BERSAMA (GEBER)
Pada bingkai Gerak Bersama (Geber) terdapat beberapa program, antara lain:
1) Program Vaksinasi Covid-19
Ia menjelaskan, pada Program Vaksinasi Covid-19, Kemenparekraf/Baparekraf berkolaborasi dengan berbagai pihak turut berupaya mempercepat pencapaian herd immunity dengan menghadirkan sentra vaksinasi.
Hal itu selaras dengan arahan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) agar masyarakat seluruh provinsi dapat tervaksinasi minimal 70 persen di akhir 2021.
“Hingga saat ini Kemenparekraf/Baparekraf telah menghadirkan 113 sentra vaksin dengan total 712.413 orang peserta vaksinasi,†jelas Menparekraf.
2) Program Beli Kreatif Danau Toba (BKDT)
Program Beli Kreatif Danau Toba (BKDT) adalah program yang diluncurkan Kemenparekraf sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) pada 2021, dengan tujuan mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di salah satu Destinasi Super Prioritas yaitu Danau Toba, Provinsi Sumatra Utara, agar dapat bangkit di masa pandemi ini.
Dari 200 peserta BKDT, masing-masing memperluas pasar dengan cara onboarding ke marketplace (bagi yang belum), dan mendaftar di marketplace lainnya, baik marketplace nasional maupun internasional seperti e-Bay dan Poptron.
Program tersebut berjalan efektif, dimana selama pendampingan rata-rata omzet dalam satu bulan sebesar Rp 7.573.655.882 dari yang sebelumnya Rp 3.755.904.060 perbulan. Atau rata-rata kenaikan omzet peserta perbulan sebesar 102 persen dibanding omzet sebelum ikut BKDT.
“Total omzet pserta BKDT dari awal hingga akhir program (25 Maret-20 Juni 2021) adalah sebesar Rp 22.720.967.647,†jelas Menparekraf lagi.
3) Program Spice Up The World
Sebuah gerakan nasional yang sedang diusung pemerintah untuk tujuan meningkatkan nilai ekonomi di pariwisata, perdagangan, dan investasi melalui industri gastronomi.
Gerakan nasional yang saat ini dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) ini sudah digodok sejak Juni 2020 dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dari unsur pentahelix (Akademisi, Bisnis, Komunitas, Asosiasi, Pemerintah, dan Media).
“Target dari Indonesia Spice Up the World hingga 2024 adalah hadirnya 4.000 restoran Indonesia di luar negeri; dan peningkatan nilai ekspor bumbu dan rempah menjadi 2 miliar USD,†ujar Menparekraf.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan, berbagai program tersebut menjadi bekal bagi Kemenparekraf/Baparekraf untuk dapat menghadirkan program dan bantuan pada sektor-sektor yang paling membutuhkan secara adil, tepat, dan merata di tahun depan.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kita semua di 2021. Kita yakin bahwa bahwa 2022 akan menjadi tahun yang sangat spesial di mana kita bisa menyatakan kepada dunia bahwa Indonesia siap untuk bangkit, siap untuk tumbuh, dan siap untuk menjadi menjadi pemain kelas dunia,” pungkas Sandiaga Uno.