Banyak bidang infrastruktur masih digenjot Pemerintah di bawah kepemimpinan Joko Widodo untuk mengejar ketertinggalan dan meningkatkan persaingan dengan negara lain.
Kunci dari peningkatan ekonomi adalah pembuatan infrastruktur secara masif. Dan dari pihak Presiden Joko Widodo sudah merealisasikan dengan terus membangun berbagai fasilitas umum meskipun banyak orang mencaci dan menghinanya.
Kendati mendapat cacian dan makian, Presiden Jokowi masih harus tegas dan terus membangun di berbagai daerah.
Dilansir dari pernyataan Presiden pada Puncak HUT PSI ke 7 pada Rabu 22 Desember 2021, menyatakan bahwa pada awal lalu banyak yang mempertanyakan bagaimana masalah infrastruktur yang mana bisa meliputi bandara, pelabuhan, dan masih banyak lainnya.
Kemudian banyak orang mempertanyakan fungsinya kemudian ada statement bahwa masyarakat tidak makan aspal dan lainnya.
Merasa tidak mendapat pengaruh dari pernyataan tersebut Joko Widodo tetap menegaskan diri untuk terus menggenjot daya saing Indonesia. Kemudian Presiden sendiri juga melihat pembangunan peradaban masih ditegaskan kembali baik itu dirinya mendapat hinaan dan cacian akan terus membangun.
Pemerintah sendiri tidak membangun skala besar saja, tetapi juga mengurus hal kecil kemudian ada tambahan dana desa yang besarannya mencapai Rp 400.1 triliun hingga diharapkan bisa memberi manfaat penting untuk mendapatkan pembangunan di daerah lebih maksimal.
Presiden sendiri menyatakan bahwa membangun jalan desa untuk membangun embung, membangun saluran irigasi, jembatan kecil, di desa, kemudian pasar rakyat, sampai urusan kecil lainnya harus mendapat perhatian utama. Sehingga tidak hanya dari pembangunan skala besar seperti jalan tol yang seringkali diperdebatkan.
Presiden sendiri masih mengatakan bahwa pembangunan skala kecil masih tidak terlihat seperti pembangunan saluran air bersih, dan pembangunan posyandu. Bahkan selama 5 tahun sudah ada jalan yang mencapai 227.000 km sudah dibuat, sehingga dari akses dari satu desa ke desa lainnya bisa lebih baik.
Jumlah pembangunan embung sampai saat ini sudah mencapai 4500 unit bahkan targetnya masih di kisaran angka 74.900 dan dari totalnya masih kecil. Sangatlah kurang fasilitas di Indonesia saat ini untuk mendukung semua faktor ekonomi dan akhirnya ada penyampaian dimana sektor ekonomi kecil ini masih cukup banyak memakan dana besar dan butuh fokus lebih maksimal dan pengawasan.