Banyak bidang ekonomi di masa pandemi Covid 19 masih belum bisa pulih secara utuh. Sedangkan kebutuhan dari jaring pengaman sosial masa pandemi masih terus berlangsung. Terakhir dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani sendiri realisasi dari penyaluran bantuan sosial sampai November sudah mencapai Rp 370.5 triliun.
Dari dana tersebut akan disalurkan ke beberapa bidang salah satunya belanja Kementerian ataupun Lembaga mencapai angka Rp 175.8 triliun, kemudian non Kementerian dan lembaga mencapai Rp 175.3 triliun, sampai transfer ke daerah dan dana desa Mencapai angka Rp 19.7 triliun.
Bentuk dari pembelanjaan yang sudah dikeluarkan Pemerintah pusat sampai saat ini mencapai angka Rp 370. 5 triliun dan sudah dibelanjakan secara langsung untuk dinikmati masyarakat sebagai bentuk bantuan sosial selama masa pandemi Covid 19.
Sri Mulyani juga menambahkan, belanja bansos dari Kementerian dan Lembaga juga sudah dilansirkan dari Kementerian Sosial mencapai angka Rp 81.2 triliun. Dari dana tersebut masih dipakai untuk Program Keluarga Harapan yang mana dibarengi dengan Kartu Sembako, dan bantuan Sosial Tunai ataupun BST, dan sembako PPK.
Untuk bantuan PKH ini masih disasarkan ke 10 juta keluarga dengan adanya beberapa penambahan , kemudian bantuan dari Kartu Sembako ini diberikan ke 18.1 juta KPM, dan BST diberikan ke 9,99 juta keluarga, kemudian sembako PPKM untuk 4,86 juta keluarga.
Terdapat rincian dimana dana Rp 81.2 triliun untuk memberi perlindungan bagi 10 juta keluarga harapan sebesar Rp 27.69 triliun dan memberikan kartu sembako kepada 18.1 juta keluarga mencapai angka Rp 33 triliun, dan BST sendiri mencapai Rp 17.2 triliun, sedangkan untuk sembako PPKM sendiri mencapai Rp 2.92 triliun.
Tidak hanya itu dari Bantuan Produktif Usaha Mikro BPUM diberikan ke 15.36 juta usaha mikro, kemudian ada Bantuan Subsidi Upah ataupun BSU untuk 2 bulan dengan total 7.48 juta pekerja ataupun buruh. Sedangkan pemberian BLT Desa diberikan di angka 5.62 juta keluarga, sedangkan dari penyaluran subsidi energi dan non energi ini mencapai angka 5.96 juta peserta dari program prakerja.