Bandara Internasional Kualanamu di provinsi Sumatra Utara akan menyaingi Bandara Changi Singapura dan Bandara Internasional Kuala Lumpur sebagai hub regional melalui kerjasama alih pengelolaan bandara senilai $ 6 miliar dengan operator bandara GMR Airports Consortium, perusahaan patungan asal India dan Prancis.
GMR Airports Consortium dimiliki oleh Grup GMR India dan Grup Aeroports de Paris Prancis telah memenangkan kontrak untuk mengoperasikan Bandara Internasional Kualanamu di Provinsi Sumatera Utara Indonesia dengan operator Indonesia, PT Angkasa Pura II (Persero).
Perusahaan-perusahaan tersebut akan membentuk perusahaan patungan bernama PT Angkasa Pura Aviasi, dengan porsi kepemilikan saham PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar 51%, sisanya dimiliki GMR Airports Consortium.
“Pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu dilakukan dengan skema kemitraan strategis berjangka waktu 25 tahun,” menurut rilis PT Angkasa Pura II (Persero) pada Selasa (23/11).
Nilai kerja sama tersebut mencapai US$ 6 miliar atau setara Rp 85,6 triliun (kurs Rp 14.268 per dolar) termasuk investasi dari mitra strategis sebesar Rp 15 triliun.
Kemitraan ini menggabungkan sumber daya yang dimiliki Kualanamu dengan konsorsium tersebut. Diharapkan, lewat kerja sama ini Bandara Kualanamu akan menjadi hub dan pintu gerbang utama internasional di kawasan Indonesia bagian barat.
Perusahaan baru berencana untuk memperluas bandara Kualanamu dan meningkatkan lalu lintas penumpang tahunan dari 10 juta pengunjung sebelum pandemi menjadi 54 juta setara dengan gerbang internasional utama Indonesia Bandara internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, juga dioperasikan oleh Angkasa Pura II.
Itu masih berada dibawah bila dibandingkan dengan 68 juta penumpang bandara Changi dan 62 juta KLIA pada 2019, tetapi Indonesia berharap kerjasama GMR pada akhirnya akan menarik sejumlah besar penumpang yang bepergian antara Asia Selatan, Asia Utara, dan Australia.
Srinivas Bommidala, Chairman untuk energi dan bandara internasional GMR Grup, mengatakan kemitraan Kualanamu menandakan masuknya GMR Airports ke pasar penerbangan Indonesia yang sedang berkembang, menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa grup tersebut berkomitmen untuk “mengubah bandara menjadi hub internasional di wilayah Indonesia bagian barat.”
GMR Group memiliki dan menjalankan bandara utama di India, termasuk bandara Delhi Indira Gandhi International dan bandara Hyderabad International, dan juga mengembangkan bandara di bandara Cebu di Filipina dan bandara Heraklion di Yunani. GMR Grup juga memiliki ikatan dengan Aeroports de Paris, yang menjalankan tiga bandara di Paris – Paris-Charles de Gaulle, Paris-Orly dan Paris-Le Bourget.