Faktor emosional dan mental dalam kegiatan sehari-hari mampu memberi dampak besar bagi pemikiran hingga tindakan. Namun, dari faktor kecematan eksistensial masih sering dialami sebagian besar orang dengan beberapa gejala.
Gejala kecemasan ini masih diperhitungkan sebagai tanda awal seseorang terkena krisis eksistensi. Karena itu Anda perlu mencermati seperti apa tanda sekaligus cara tepat untuk menghindari krisis eksitensi tersebut.
Pada dasarnya krisis eksistensi ini muncul dengan gejala kecemasan pada tahapan awal, kemudian diikuti perasaan kurang bersemangat, sering kewalahan, kurang motivasi, hinga depresi pada tahapan akhirnya.
Adapun tanda-tanda dari awal sampai mengarah ke depresi akan terlihat cukup cepat berjalan. Karena itu ada beberapa tanda dari munculnya krisis eksitensi ini harus Anda mengerti agar tidak terjadi pada siapa saja.
Perubahan Karir
Sudah pasti ada perubahan karir yang mana disebabkan oleh menurunkan eksistensi dalam bekerja ataupun berkarya. Dalam hal ini perubahan karir bisa terjadi karena seseorang mengalami satu kondisi berat sehingga tidak memberi rasa semangat dan motivasi untuk bisa bangkit.
Sering Menyendiri dan Melamun
Tanda-tanda dari krisis eksitensi lainnya bisa terlihat seringnya sesorang menyendiri dan melamun. Memang dari tanda awal krisis eksistensi ini hampir sama seperti depresi. Karena itu Anda harus jeli dalam mencermati tanda-tanda yang sebenarya bisa diperhitungkan sebagai satu tanda bahwa seseorang butuh pendamping ataupun motivasi dari luar dirinya.
Sering Tidur ataupun Sulit Tidur
Meskipun tidak semua tanda-tanda awal krisis eksitensi dialami berupa sulit tidur ataupun sering tidur pada jam-jam tertentu. Namun, dari durasi jam tidur biasanya lebih lama dibandingkan kondisi normalnya. Hal ini terjadi karena pemikiran yang sudah tidak ada motivasi, kemudian ada kecenderungan tidak ingin berpikir berat dan memilih untuk pasif.
Menarik Diri Dari Lingkungan
Krisis eksitensi juga bisa diperlihatkan pada seseorang yang secara tiba-tiba menarik diri dari lingkungan. Tanda tersebut bisa menjadi langkah dan keputusan untuk menghindari komunikasi kemudian lebih senang menyendiri.
Adanya tanda-tanda krisis eksitensi inilah menjadi satu momen penting agar Anda tidak salah persepsi. Pada faktanya krisis eksitensi masih menjadi sumber utama kenapa seseorang bisa terkena depresi.