Selama ini informasi mengenai harga tes PCR masih simpang siur. Ada skema perubahan dari harga 900 ribuan hingga sekarang dicanangkan sampai 275 ribu saja. Memang polemik dari harga tes PCR saat ini masih terus terjadi.
Bahkan dilansir dari pernyataan Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir sendiri telah merinci biaya struktur dan persentase dalam menentukan harga reagen utama untuk tes PCR. Dari sinilah ada informasi bahwa dominasi yang menentukan adalah harga bahan bakunya.
Dari setiap penjabaran inilah ada beberapa pengakuan dari masyarakat dan anggota DPR yang mana masih membahas seperti apa harga patokan terbaik dan terjangkau untuk proses tes PCR di masyarakat.
Jika melihat dari daya beli masyarakat saat ini tentu saja masih cukup berat dengan patokan harga 275 ribu di Pulau Jawa Bali dan 300 ribu untuk luar Jawa Bali. Dari beberapa perhitungan tes PCR inilah Komisi VI DPR RI terus menggodok rancangan utama dari harga lebih efektif untuk melihat seperti apa komponen penting di sebuah produksi bahan baku.
Didapatkan informasi dari bahan baku dan produksi mencakup 55 persen dari total harga. Kemudian pada sisi biaya operasionalnya bisa mencapai 16 persen saja. Sedangkan pada biaya distribusi juga memberi margin mencapai 14 persen pihak distributor, sampai royalti mencapai 5 persen dengan margin Bio Farma mencapai 10 persen.
Beberapa perbedaan harga masih terus dikaji, kemudian dalam struktur cost yang masih dipakai juga menggunakan contoh lab diagnostik di dalam Bio Farma sendiri. Diprediksi nantinya dari Kimia Farma masih memiliki lab lebih besar untuk memberi harga perbedaan harga.
Menjadi kabar mencengangkan dimana harga reagennya sendiri hanya mencapai 90 ribu saja tanpa ada PPN dan harga e-katalog masih dalam pengajuan mencapai 81 ribu saja tanpa PPN.
Mengacu dari materi yang sama, beberapa reagen PCR masih diperlihatkan dengan harga mencapai Rp 193.000 sudah termasuk PPN, sedangkan dari proses pengajuan harga baru bisa mencapai angka Rp 89.000 termasuk PPN.
Dapat dikatakan tes PCR sebenarnya bisa lebih murah untuk diakses masyarakat. Kemudian ada beberapa komponen APD dan jasa tenaga kesehatan hingga biaya operasional yang masuk ke dalam perhitungan harga hingga memberi perubahan pada penetapan harga saat ini.