Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf) menyerahkan sertifikat Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) (CHSE) kepada 5 pelaku usaha pariwisata di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), antara lain:
- Museum Gunungapi Merapi
- Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta
- Hotel Kotta GO Yogyakarta
- De Mangol Resto and Picnic Ground
- Kolona Kitchen and Coffee.
Penyerahan sertifikat ini dilakukan oleh Inspektur Utama Kemenparekraf, Restog Krisna Kusuma didampingi oleh Direktur Utama PT Sucofindo (Persero) Mas Wigrantoro Roes Setiyadi.
Pada sambutannya, Inspektur Utama Kemenparekraf Restog Krisna Kusuma mengatakan, “Sucofindo sebagai salah satu Lembaga Sertifikasi yang terkemuka di Indonesia diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dalam menjamin kualitas sistem manajemen, kualitas produk, dan proses pendukungnya agar dapat memberikan jaminan kepada pihak ketiga yang membutuhkan khususnya di masa pandemi ini.â€Â
Salah satu sektor yang terdampak di masa pandemi ini adalah Industri Pariwisata. “Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis untuk menjaga resiliensi industri dan usaha pariwisata salah satunya dengan menerapkan standar protokol kesehatan bagi usaha pariwisata agar jumlah wisatawan kembali meningkat dan sektor pariwisata bangkit kembali, yaitu melalui inisiasi program CHSE dari Kemenparekraf,†papar Restog.
Program CHSE ini, Kemenparekraf bekerja sama dengan PT Sucofindo (Persero) sebagai pelaksana proses audit dan sertifikasi.
“Kami berterima kasih, atas pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan Sucofindo, yaitu dalam melaksanakan sertifikasi bagi usaha pariwisata sesuai kriteria dan kecukupan kuota yang ditetapkan dalam Kemenparekraf, sehingga program CHSE sejauh ini berjalan baik dan inshaAllah dapat mencapai 12 ribu usaha pariwisata yang bisa tersertifikasi hingga akhir tahun 2021,†jelas Restog.