Friday, November 22, 2024
spot_img
HomeBUMNI2LI Selenggarakan Webinar Bertema: Going Global Bersama BUMN Infra

I2LI Selenggarakan Webinar Bertema: Going Global Bersama BUMN Infra

Acara virtual bertajuk Going Global Bersama BUMN Infra digelar oleh Indonesia Infrastructure Learning Institute (I2LI) pada Selasa siang (31/8) dengan menghadirkan pelaku di industri konstruksi yang telah menjalankan bisnis hingga ke luar negeri, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Dalam sambutannya, Mursyid, Koordinator I2LI mengatakan,”Program I2LI terbagi menjadi 2, pertama yakni webinar rutin yang diselenggarakan setiap bulan dan pada bulan ketiga diharapkan ada pembicara tamu diluar klaster BUMN Infrastruktur, dan kedua yakni terkait institut kita, yakni I2LI yang telah dilakukan pelatihan gelombang pertama untuk kategori: project management, commercial management, supply chain management, dan claim management”.

Rencana I2LI dalam pembuatan kurikulum akan dilakukan dengan menggandeng konsultan untuk mendesain kurikulum yang dapat membantu pengembangan kompetensi sesuai target peserta pelatihan bagi BUMN Karya sehingga bisa menjadi champion di Perusahaannya.

Webinar Going Global bersama BUMN Infra merupakan webinar kedua yang diselenggarakan oleh I2LI dan menjadi webinar menarik dihadiri karena diharapkan BUMN-BUMN yang hadir dapat terpacu untuk mengembangkan bisnisnya hingga ke luar negeri.

Hendrika Sinaga Nora, Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN dalam sambutannya, “Menyampaikan rasa kekekagumannya atas penyelenggaraan webinar siang ini atas antusiasme dari para insan BUMN guna menimba ilmu. Menteri BUMN Erick Thohir juga mendorong agar BUMN-BUMN untuk dapat melakukan ekspansi ke luar negeri. Pasar Global berperan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, 3-4%, perlu diakselerasi dengan program I2LI agar BUMN-BUMN dapat berperan dalam mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan melakukan ekspor barang maupun memberikan jasa diluar negeri”.

Kementerian BUMN berharap agar BUMN-BUMN di klaster infrastruktur dapat terus meningkatkan inovasi baik inovasi produk, inovasi bisnis, salah satu inovasi bisnis dapat melakukan akuisisi diluar negeri. Menteri BUMN dan Menteri Luar Negeri telah melakukan penandatanganan MoU pada 17 Juli 2020 agar BUMN dapat melakukan ekspansi keluar negeri dibantu dengan pihak-pihak KBRI yang berada di negara bidikan. Sehingga diharapkan para BUMN dapat lebih bersemangat untuk melakukan ekspansi.

Acara dipimpin oleh moderator Tamjianto, mengawali pembukaan, moderator mengatakan, “I2LI merupakan bagian dari BUMN excellence center, dikhususkan untuk pelatihan bagi personil/ karyawan di klaster infrastruktur, terdiri dari 6 BUMN Karya dan 3 BUMN. Webinar kali ini merupakan webinar kedua. Diharapkan pada webinar berikutnya akan mengundang dari pembicara tamu luar diluar BUMN klaster infrastruktur untuk memberikan insight baru.”

Rahman Kurniawan, SVP Sales PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menyampaikan, “Bahwa Manajemen Semen Indonesia menginginkan kegiatan ekspor secara konsolidasi antara entitas bisnis Semen Indonesia dibawah SIG. Kompetisi di regional market untuk ekspor sangat ketat, persaingan bisnis dihadapkan pada kualitas produk dan harga yang ditawarkan dibandingkan para kompetitor di Asia Tenggara. Salah satu alasan negara-negara di dunia melakukan importir semen, yakni: adanya keterbatasan di negara tersebut memenuhi kebutuhan semen (tidak adanya batu kapur), adanya kebijakan larangan penambangan di beberapa negara.”

Lokasi SIG yang berada di dari Sabang sampau Merauke menjadikan sangat strategis untuk kegiatan ekspor. Kualitas produk semen yang diekspor perlu memperoleh sertifikat produk di negara importir untuk dapat memenuhi aspek quality dan aspek dalam memenuhi kebijakan atau regulasi dari negara importir.

Negara-negara yang menjadi bidikan SIG dalam kegiatan ekspor, antara lain: China, Bangladesh, Australia, dan negara lain.

Dalam sesi kedua juga tak kalah seru. Hadir Mohammad Roem Olifwan, Head of Overseas Division PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, mengatakan,” Perlunya memiliki ketajaman dalam melakukan penilaian risiko di negara yang dibidik, salah satu risiko yang ditinjau: risiko politik, ekonomi, operasional, legal, keamanan. Aspek pareto yang perlu direview oleh Perusahaan sebelum melakukan ekspansi ke luar negeri: mengetahui secara jelas siapa pemilik proyek? darimana sumber dana proyek tersebut? bagaimana cara pembayaran? dan bagaimana kebutuhan supply chainnya?”.

WIKA sebagai BUMN konstruksi terkemuka yang telah melakukan ekspansi di 11 negara dengan membuka 9 kantor cabang. Lebih dari 150 karyawan dan 1.000 pekerja yang terlibat dalam proyek-proyek luar negeri WIKA.

Strategi pemenuhan SDM WIKA dalam mengembangkan ekspansi bisnis ke luar negeri, antara lain: hire expert sebagai karyawan, duplikasi karyawan, update teknologi di dunia konstruksi (inovasi, BIM), lakukan benchmark/ cross culture leadership ke luar negeri, dan melakukan training, job rotation, hingga sertifikasi expert diluar negeri.

Tidak hanya jasa konstruksi yang ditawarkan oleh WIKA saat melakukan ekspansi, sinergi lini bisnis WIKA turut berperan dalam meningkatkan nilai tambah bagi Perusahaan, diantaranya: WIKA telah melakukan ekspor produk tiang pancang ke Taiwan.

Tantangan ekspor yang dihadapi WIKA, antara lain: pendanaan, perpajakan, skema counter trade.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments