Berbagai upaya dari pemerintah dalam memperbaiki aspek birokrasi saat ini diperhitungkan kembali hingga ada rumor bahwa NIK akan dipakai sebagai nomor kepesertaan BPJS Kesehatan.
Dikatakan dari Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakrullah menyatakan bahwa Kemendagri selalu memaksimalkan semua pemanfaatan dari data nomor induk kependudukan ataupun NIK. Salah satunya nanti dalam layanan BPJS Kesehatan yang mana masih terkait dengan kepersertaan.
Dilansir dari pers rilis pada Jumat 21/1/2022 NIK ini dianggap penting sekali, kemudian Dukcapil sendiri terus mendorong semua penduduk 271 juta semuanya memiliki NIK. Sehingga ada harapan kemudahan pelayanan publik termasuk di dalam layanan BPJS Kesehatan.
Zudan juga menanggapi rancangan program dari BPJS Kesehatan ini yang mana memiliki catatan user terbesar aksesnya ke data warehouse Dukcapil.
Tidak hanya BPJS Kesehatan lainnya dalam program pencantuman NIK sebagai peserta juga dilakukan 9 lembaga lainnya sehingga ada pesan terhadap para operator BPJS Kesehatan dan masyarakat untuk bisa menjalankan dan mendukung proses verifikasi kepersertaan. Jangan sampai salah dalam menginput NIK yang terdiri dari 16 digit tersebut.
Dari pihak dirut Ghufron, BPJS Kesehatan masih fokus peningkatan kerja sama dengan Ditjen Dukcapil Kemendagri untuk menjadikan NIK sebagai nomor kepesertaan BPJS Kesehatan.
Diharapkan ada manfaat dari kerja sama tersebut sehingga layanan dari BPJS Kesehatan ke semua user menjadi lebih baik.
BPJS Kesehatan sendiri juga tengah menggodok rancangan dari perubahan ataupun penghapusan kelas kamar. Masyarakat hingga sekarang belum mengetahui secara rinci seperti apa rencana dari perubahan penghapusan kelas tersebut sehingga butuh beberapa sosialisasi lebih lanjut agar program bisa diketahui masyarakat.
