Perusahaan Hawk-Eye Innovation merilis permohonan maaf atas kesalahan Hawkeye yang merugikan pasangan ganda putra asal Indonesia Marcus/Kevin di semifinal Indonesia Masters 2021.
Dikutip melalui laman resmi BWF pada 21 November 2021, “Badminton World Federation (BWF), Infront Pan-Asia and partner teknologi Hawk-Eye Innovations telah melakukan review terhadap keputusan game point pada pertandingan semifinal ganda putra kemarin (20/11) antara Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (INA) melawan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (MAS) di Indonesia Masters 2021.”
Semua pihak dapat mengkonfirmasi kesalahan dalam proses operasional yang dilakukan oleh Hawk-Eye Innovations selama pemutaran rekaman pelacakan yang mengakibatkan data yang ditampilkan salah.
Penjelasan Hawk-Eye Innovations
BWF, Infront Pan-Asia, dan Hawk-Eye Innovations menyesali kejadian saat laga semifinal ganda putra berlangsung dan terus bekerja sama untuk memastikan pengiriman pelacakan Hawk-Eye yang akurat pada semua pertandingan di mana Hawk-Eye digunakan.
Hawk-Eye adalah sistem kamera yang melacak lintasan bola selama pertandingan dan digunakan dalam banyak cabang olahraga. Teknologi ini digunakan di berbagai macam olahraga mulai bulutangkis, kriket, sepakbola, tenis, rugby, voli, dan hoki es.
Bagaimana teknologi Hawk-Eye bekerja?
Sistem Hawk-Eye dalam bulu tangkis terdiri dari sejumlah kamera kecepatan tinggi. Alat ini terhubung satu sama lain melalui kabel serat optik ke sistem komputer yang terpusat.
Penentuan bola masuk atau keluar dapat diketahui dengan mudah dan akurat dengan menganalisa gambar yang ditangkap oleh kamera oleh sistem komputer untuk menyimulasikan lintasan shuttlecock.
Sistem ini bekerja menggunakan enam atau lebih kamera yang berkinerja tinggi. Biasanya kamera diposisikan di bagian bawah atap stadion untuk melacak bola dari sudut yang berbeda.
Teknologi ini memiliki tingkat akurasi akurat hingga 3,6 milimeter sehingga umumnya dipercaya sebagai pendapat kedua yang tidak memihak dalam olahraga. Dalam badminton, teknologi ini cukup berguna saat pemain mempertanyakan keputusan hakim garis untuk menentukan bola masuk atau keluar.
Sistem hawk-eye didasarkan pada prinsip triangulasi menggunakan gambar visual dan data waktu yang disediakan oleh sejumlah kamera video berkecepatan tinggi.
Sistem dengan cepat memproses tangkapan video dari kamera dan melacak shuttlecock. Sistem ini menghasilkan gambar grafis dari jalur bola dan area permainan, yang berarti bahwa informasi dapat diberikan kepada wasit, pemain, penonton dan pemirsa televisi dalam waktu cepat.