Monday, December 29, 2025
spot_img
HomeNewsMenteri ESDM Tegaskan Tak Akan Impor Solar di 2026

Menteri ESDM Tegaskan Tak Akan Impor Solar di 2026

INAKINI.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kembali menegaskan rencana tidak akan mengimpor solar pada tahun 2026.

Bahlil Lahadalia mengatakan nanti pada 2026 itu, kalau Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur sudah beroperasi, maka pasokan solar dalam negeri diperkirakan bisa mencukupi.

“Agenda kami pada tahun 2026 itu tidak ada impor solar lagi,” ujar Bahlil Lahadalia, di Jakarta pada Minggu (28/12/2025).

Bahlil Lahadalia lebih lanjut menjelaskan impor solar tidak akan dilakukan jika pasokan dalam negeri sudah mencukupi. Namun jika belum siap, impor sementara kemungkinan akan dilakukan agar ketersediaan energi nasional tidak terganggu.

“Tetapi tergantung dari Pertamina. Kalau katakanlah bulan Maret baru bisa, berarti Januari, Februari yang mungkin sedikit, mungkin sedikit yang bisa kita lagi exercise (memperhitungkan). Tapi itu pun lagi saya exercise ya. Tapi kalau katakanlah Januari, Februari pun tidak perlu impor, tidak usah, untuk apa impor? Tapi kalau kebutuhan memang harus katakanlah kalau kita belum siap, ya kita daripada tidak ada,” katanya.

Terkait kualitas BBM solar, Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah siap untuk meningkatkan kualitas BBM solar.

“Upayanya akan ke sana. Terus kita lakukan yang terbaik,” ujar Bahlil Lahadalia.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa Indonesia tidak akan lagi mengimpor solar mulai tahun 2026.

Bahlil Lahadalia mengatakan hal itu dapat terwujud seiring beroperasinya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Dengan beroperasinya kilang tersebut, kata dia, produksi solar dalam negeri diharapkan dapat mencukupi kebutuhan nasional tanpa perlu impor.

Selain RDMP, pemerintah juga terus mendorong pengembangan program bahan bakar nabati melalui kebijakan biodiesel B50.

Dia mengatakan kombinasi antara produksi dari RDMP dan implementasi B50 diperkirakan dapat menciptakan kelebihan pasokan (oversupply) solar, sehingga Indonesia berpotensi mengekspor bahan bakar tersebut di masa mendatang.

Kombinasi antara produksi dari RDMP dan implementasi B50 diperkirakan dapat menciptakan kelebihan pasokan (oversupply) solar, sehingga Indonesia berpotensi mengekspor bahan bakar tersebut di masa mendatang.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments