INAKINI.COM – Sultan Ibrahim, Raja Malaysia ke-17, berjanji akan melaksanakan tugasnya dengan setia, jujur, dan adil dengan penuh pertimbangan kepada semua lapisan masyarakat untuk menjaga kesejahteraan dan kedaulatan negara.
Dalam upacara penobatan, Sultan Johor itu berjanji untuk memerintah dengan adil selama masa jabatan lima tahun dalam sistem monarki bergilir yang unik di Malaysia.
“Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudara saya para penguasa yang telah menaruh kepercayaannya kepada saya dan memberi saya kehormatan untuk mengambil alih tugas sebagai kepala negara.
“Insya-Allah, saya akan melaksanakan tugas saya dengan setia dan jujur, dan memerintah secara adil dengan penuh pertimbangan terhadap semua lapisan masyarakat demi menjaga kesejahteraan dan kedaulatan negara,” kata Raja dalam pidato kerajaannya pada pelantikannya. upacara di Istana Negara pada Sabtu (20/7/2024).
Di saat yang sama, Sultan Ibrahim juga menyampaikan harapannya agar pemerintah terus berupaya meringankan beban masyarakat dan membangun negara menjadi lebih maju dan sejahtera.
Raja juga menyampaikan apresiasi kepada Sultan Brunei Sultan Hassanal Bolkiah dan Raja Isteri Pengiran Anak Hajah Saleha yang telah menyemarakkan upacara pelantikannya.
Dalam pidato kerajaannya, Raja juga mengucapkan terima kasih kepada Raja Bahrain Sheikh Hamad bin Isa Al Khalifa atas kehadirannya.
“Bolehkah saya berterima kasih atas kehadiran Yang Mulia di sini hari ini, yang menandakan eratnya hubungan kita.
“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh penguasa Melayu dan perwakilannya yang menghadiri upacara tersebut.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh yang hadir di sini hari ini dan pihak-pihak yang telah mengirimkan pesan ucapan selamat dan doa sehubungan dengan pelantikan saya sebagai Yang di-Pertuan Agung hari ini,” kata Sultan Ibrahim.
Raja juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upacara dan acara pelantikan tersebut.
“Yang terakhir mari kita berdoa kepada Allah SWT agar memberkati Malaysia agar negaranya terus maju dan sejahtera, masyarakatnya hidup rukun, damai dan bahagia,” ujarnya.
Pelantikan Sultan Ibrahim sebagai Raja Malaysia ke-17 dilakukan dalam sebuah upacara yang kental dengan adat istiadat dan tradisi kerajaan Melayu di Istana Negara hari ini, menandai peristiwa bersejarah dan penting bagi bangsa.
Sultan Ibrahim terpilih sebagai Raja Malaysia ke-17 pada pertemuan khusus Konferensi Penguasa ke-263, di Istana Negara, pada 27 Oktober 2023, dan diambil sumpah jabatannya pada 31 Januari 2024.
Sembilan penguasa negara bagian etnis Melayu bergilir menjadi Raja Malaysia untuk masa jabatan lima tahun dalam sistem monarki bergilir, yang dimulai saat Malaysia diberi kemerdekan oleh Inggris pada 1957.
Malaysia memiliki 13 negara bagian, namun hanya sembilan yang memiliki keluarga kerajaan, beberapa di antaranya memiliki akar dari kerajaan Melayu kuno yang merupakan negara merdeka hingga takluk lalu dijajah kerajaan Inggris.
Di Malaysia, Raja dikenal sebagai Yang Di-Pertuan Agong dan memainkan peran seremonial, dengan kekuasaan administratif dipegang oleh perdana menteri dan parlemen.
Raja adalah kepala nominal atau simbolis pemerintahan dan angkatan bersenjata serta dianggap sebagai pelindung Islam dan tradisi Melayu.
Semua undang-undang, pengangkatan kabinet, dan pembubaran parlemen untuk pemilihan umum memerlukan persetujuan formalnya.
Raja memiliki kekuasaan untuk mengumumkan keadaan darurat dan mengampuni penjahat.