INAKINI.COM – Indonesia resmi menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD). Hal ini menjadi catatan sejarah bagi Indonesia karena menjadi negara pertama di ASEAN yang masuk dalam anggota OECD.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan diterimanya Indonesia jadi anggota OECD ini juga telah dilaporkan ke Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
“Saya laporkan ke Pak Presiden. Tadi malam bahwa keanggotaan Indonesia di OECD sudah diterima. Jadi ini merupakan momen bersejarah, Indonesia menjadi negara ASEAN pertama yang diterima daripada OECD dan kedua, negara Asia ketiga setelah Jepang dan Korea,†kata Airlangga kepad media di Jakarta Pusat pada Kamis (22/2/2024).
Menurut Airlangga Hartarto, sejumlah negara juga telah mengatakan siap untuk mendukung Indonesia menjadi OECD yakni Australia dan Jepang. Setelah ini tahapannya, Jokowi memerintahkan untuk membuat roadmap program Indonesia menjadi keanggotaan OECD.
“Arahan Pak Presiden, roadmap perlu disiapkan,†jelasnya.
“Roadmap ini untuk keanggotaan OECD, berbagai proses diperlukan terutama di regulasi, undang-undang. Namun kita confindent karena dalam perjanjian perdagangan hampir semua kita bisa,†tambahnya.
OECD telah memutuskan untuk membuka diskusi aksesi dengan Indonesia. Keputusan itu diambil setelah penilaian berdasarkan evidence-based Framework for the Consideration of Prospective Members.
Airlangga berharap proses aksesi dapat meningkatkan pendapatan per kapita Indonesia. Selain itu, keanggotaan Indonesia dan penyelarasan peraturan dengan standar OECD diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Seperti meningkatkan nilai investasi, mendorong UMKM menjadi pemain global, hingga meningkatkan kualitas SDM. Kami juga berharap agar aksesi OECD bisa mendukung program prioritas pemerintah Indonesia antara lain ekonomi hijau, digitalisasi, pengembangan SDM, good governance dan mendorong Indonesia segera lepas dari middle-income trap,†kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/2/2024).
Dukungan tertulis terhadap proses aksesi Indonesia sudah diperoleh dari Australia, Jepang, Jerman, dan Slovakia. Hal ini menjadi kelanjutan dari peningkatan keterlibatan dan kerja sama Indonesia sebagai salah satu negara Mitra Utama OECD sejak 2007 lalu.
Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann mengatakan keputusan untuk membuka diskusi aksesi akan memberikan manfaat bagi Indonesia-OECD. Harapannya dapat memberikan dukungan bagi Indonesia dalam melanjutkan upaya reformasi untuk mencapai visi menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita minimal US$ 30.300 pada 2045.