INAKINI.COM – Pinjaman online masih banyak memberi nilai dana tambahan untuk beragam tujuan.
Hanya saja dari penggunaan pinjaman online tersebut masih memiliki masalah yakni adanya kredit macet.
Dari adanya kredit macet tersebut tembus ke angka Rp 1.21 triliun per Juli 2022.
Angka masih terus bertumbuh sampai 8 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mana mencapai angka Rp 1.11 triliun per Juni 2022.
Baca Juga : Sempat Ditangguhkan, Akun Bjorka Balik Lagi di Twitter dan Klaim Bukan Sebagai Pengalihan Isu Sambo
Rincian dari perhitungan pinjaman macet pinjol terdiri dari pinjaman perorangan mencapai Rp 1.10 triliun dan untuk pinjaman online badan usaha mencapai Rp 118 miliar.
Bila diperhitungkan kembali nasabah perempuan masih mendominasi pinjaman macet tersebut mencapai angka Rp 563 miliar.
Sedangkan dari usia pihak pemohon pinjaman online rata-rata dari 19 sampai 34 tahun di catatan pinjaman macet.
Baca Juga : Rencana Bjorka Bocorkan Data Pertamina, Berikut Tanggapannya
Sedangkan nasabah berusia 35 sampi 54 tahun di pinjaman macet mencapai Rp 302 miliar, hingga nasabah di atas 54 tahun mencapai angka Rp 25, 39 miliar.
Pada perhitungan pinjaman online tidak lancar tersebut bisa memberi durasi waktu 30 sampai 90 hari mencapai angka Rp 3.21 triliun, sedangkan ada perhitungan keterlambatan waktu 30 hari mencapai angka Rp 41.29 triliun.
Baca Juga : Sindir Sambo dan Bocorkan Data Mendagri Tito Karnavian, Bjorka Semakin Menjadi-Jadi
Terdapat hitungan bahwa nasabah laki-laki juga memiliki dominasi pinjaman tidak lancar dengan nilai Rp 1.49 triliun.
Dari data statistik fintech Otoritas Jasa Keuangan secara total otustanding pinjol per Juli 2022 mencapai angka Rp 45.72 triliun, dan dari pinjaman perorangan mencapai Rp 37.81 triliun dan versi badan usaha mencapai Rp 7.91 triliun.
Baca Juga : Jawab Tantangan Bocorkan Data Anies Baswedan, Bjorka Langsung Beri Tanggapan Ini
