INAKINI.COM – Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia (Menkominfo) Johnny G. Plate optimis Indonesia akan menjadi pusat digital di kawasan Asia Tenggara pada 2024, jika memiliki fondasi infrastruktur digital yang memadai.
“Kita mempersiapkan infrastrukturnya dengan baik, sehingga di akhir kabinet ini pada tahun 2024, fondasi-fondasi infrastruktur digital itu sudah disiapkan dengan baik sehingga kita bisa berkembang dan menjadi hub digital di ASEAN,†ujarnya usai membuka Pertemuan Ketiga Kelompok Kerja Ekonomi Digital G20 atau 3rd Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting G20 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (20/7).
Menurut Menkominfo, Pemerintah terus fokus mewujudkan target menjadi pusat digital ASEAN dengan membangun infrastruktur digital secara serius dan sungguh-sungguh. Pembangunan infrastruktur itu dilakukan secara masif, baik di hulu dan hilirnya agar bisa menjangkau seluruh wilayah di Tanah Air.
“Pemerintah, tidak saja infrastruktur digital hulu yang dibangun, tapi juga mendorong agar infrastruktur hilir digital itu dikembangkan dengan serius dan sungguh-sungguh juga,†ujarnya.
Menteri Johnny menyatakan Pemerintah mendorong pengembangan dan pembangunan digital talent atau sumber daya manusia (SDM) digital Pembangunan SDM digital itu, dinilai tidak hanya penting dilakukan di dalam negeri, namun juga didorong dilakukan secara global dengan memasukkannya ke dalam agenda prioritas G20.
“Itu yang saya kira termasuk dalam tiga agenda prioritas G20 kita dalam rangka empowerment untuk human centered digital development,†tuturnya.
Selain itu, katanya, Kementerian Kominfo fokus membangun infrastruktur hilir digital berupa pusat data nasional berbasis komputasi awan (cloud) di empat lokasi, yang akan dimulai dari kawasan Cikarang, Provinsi Jawa Barat, pada tahun ini. Menkominfo juga mendorong pihak swasta untuk mengembangkan pusat data atau turut membangun infrastruktur digital downstream karena potensi perkembangannya sangat besar.
“Per saat ini Konsumsi data perkapita di Indonesia ini masih sangat rendah, ya sekitar 1 watt per kapita, itu berarti potensinya sangat besar ya kalau dibandingkan negara tetangga kita, singapura misalnya, itu 100 watt per kapita,†pungkasnya.