Saturday, December 27, 2025
spot_img
HomeBusinessNegosiasi Tarif dengan AS, Indonesia Buka Akses Ekspor Mineral Kritis

Negosiasi Tarif dengan AS, Indonesia Buka Akses Ekspor Mineral Kritis

INAKINI.COM – Pemerintah Indonesia membuka akses ekspor mineral kritis ke Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari negosiasi lanjutan perjanjian dagang antara kedua negara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pembahasan tersebut telah dilakukan melalui Danantara dengan mitra di Amerika Serikat.

Airlangga Hartarto menjelaskan, perundingan dagang Indonesia–Amerika Serikat ini ditargetkan rampung pada Januari 2026, bertepatan dengan rencana pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Akses yang dibahas mencakup berbagai komoditas strategis, mulai dari nikel hingga logam tanah jarang.

“Tentu yang critical mineral sudah ada pembicaraan Danantara dengan badan ekspornya di Amerika dan juga ada beberapa perusahaan Amerika yang sudah berbicara dengan perusahaan critical mineral di Indonesia,” ucap Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat (26/12/2025).

Airlangga Hartarto menegaskan, keterlibatan Danantara dalam pembahasan akses mineral kritis tersebut bersifat business to business (B2B). Dalam skema ini, Danantara berperan sebagai fasilitator yang menjembatani kerja sama langsung antara perusahaan Indonesia dan perusahaan Amerika Serikat yang tertarik berinvestasi maupun bermitra di sektor mineral kritis.

Menurutnya, keterlibatan Amerika Serikat dalam industri mineral Indonesia sejatinya bukan hal baru. Salah satu contohnya adalah investasi di sektor tembaga yang telah berlangsung puluhan tahun.

“Jadi itu akses terhadap critical mineral yang disediakan oleh pemerintah. Nah, kita juga sudah memonitor bahwa salah satu critical mineral adalah copper, di mana perusahaan Amerika sudah investasi dari tahun 1967, yaitu Freeport McMoran. Jadi bagi Indonesia, critical mineral dan Amerika itu sesuatu yang sudah dijalankan,” ucap Airlangga Hartarto.

Perusahaan tambang asal Amerika Serikat Freeport-McMoRan diketahui telah beroperasi di Indonesia sejak 1967 dan menjadi salah satu pemain utama dalam pengelolaan komoditas tembaga.

Selain Freeport, Airlangga juga menyinggung kehadiran perusahaan multinasional lain yang telah lama beroperasi di Indonesia, termasuk PT Vale Indonesia Tbk.

“Jadi bukan sesuatu yang baru. Karena salah satu perusahaan multinasional juga seperti Vale dan yang lain juga beroperasi sejak tahun 70-an,” kata Airlangga.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments