INAKINI.COM – Pemerintah menyerap dana senilai Rp12 triliun dari lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk pada 5 Agustus 2025.
Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta pada Rabu (6/8/2025) menyampaikan total penawaran masuk yang tercatat pada lelang kali ini mencapai Rp43,02 triliun.
Serapan terbesar berasal dari seri PBS034 (pembukaan kembali) yang dimenangkan sebesar Rp4,95 triliun dari penawaran masuk Rp7,7 triliun.
Imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini sebesar 6,73568 persen dengan jatuh tempo 15 Juni 2039.
Selanjutnya, pemerintah memenangkan nominal sebesar Rp1,9 triliun dari seri PBS030 (pembukaan kembali) yang menerima penawaran masuk Rp8,48 triliun.
Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini sebesar 5,83229 persen dengan jatuh tempo 15 Juli 2028.
Dari seri PBSG001 (pembukaan kembali), dimenangkan dana sebesar Rp1,7 triliun dari penawaran masuk Rp5,66 triliun.
Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini sebesar 6,05134 persen dan jatuh tempo 15 September 2029.
Serapan berikutnya yaitu seri PBS003 (pembukaan kembali) yang dimenangkan sebesar Rp1,3 triliun dari penawaran masuk Rp7,78 triliun.
Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 5,67100 persen dengan jatuh tempo 15 Januari 2027.
Pemerintah kemudian menyerap dana sebesar Rp1,15 triliun dari seri PBS038 (pembukaan kembali) dari penawaran masuk Rp7,48 triliun.
Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,93989 persen dan jatuh tempo 15 Desember 2049.
Serapan terakhir yaitu dari seri SPNS04052026 (penerbitan baru) yang dimenangkan sebesar Rp1 triliun dari penawaran masuk Rp4,89 triliun.
Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 5,52000 persen dengan jatuh tempo 4 Mei 2026.
Untuk seri SPNS10022026 (pembukaan kembali) yang memiliki jatuh tempo pada 10 Februari 2026, pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana meski menerima penawaran masuk sebesar Rp1,04 triliun.