Wednesday, August 6, 2025
spot_img
HomeFinanceEkonomi Indonesia Tumbuh 5,12% di Triwulan II 2025

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12% di Triwulan II 2025

INAKINI.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia tumbuh 5,12 persen (year on year/yoy) pada triwulan II 2025 di tengah dinamika global yang masih penuh ketidakpastian.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan capaian ini ditopang oleh konsumsi domestik yang solid, aktivitas investasi dan ekspor yang meningkat, aktivitas dunia usaha yang ekspansif, serta dukungan optimal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Kami akan terus mengoptimalkan peranan APBN untuk terus mendukung perekonomian melalui fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi,” ujar Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers bersama jajaran Kabinet Merah Putih di Jakarta pada Selasa (5/8/2025).

Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97 persen didukung inflasi yang terjaga di 2,18 persen. Belanja masyarakat meningkat terutama di sektor transportasi, restoran, dan akomodasi, seiring libur sekolah dan hari besar keagamaan yang disertai stimulus pemerintah seperti diskon tarif transportasi dan penurunan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

“Sehingga pada masa libur sekolah dan hari besar keagamaan telah mampu untuk menstimulus perekonomian melalui insentif maupun signaling dari pemerintah dan support dari APBN,” kata Sri Mulyani Indrawati.

Investasi (PMTB) mencatat kenaikan signifikan 6,99 persen, pertumbuhan tertinggi sejak triwulan II/2021. Investasi bangunan tumbuh 4,89 persen, sementara investasi mesin melonjak 25,3 persen. Realisasi investasi langsung mencapai Rp477,7 triliun, didorong pertumbuhan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 30,5 persen (yoy). Belanja modal pemerintah juga meningkat 30,37 persen, utamanya pada peralatan dan mesin.

“Kita harap ini menggambarkan adanya optimisme dan rencana untuk investasi ke depan, terutama ditopang dengan policy-policy pemerintah untuk mempermudah iklim usaha, deregulasi, dan memperbaiki berbagai iklim investasi di Indonesia,” ungkap Menkeu.

Sementara itu, ekspor barang tumbuh 10,67 persen, sementara ekspor jasa naik 11,17 persen berkat peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara. Di sisi lain, impor bahan baku dan barang modal yang tumbuh 12,17 persen diharapkan memperkuat produksi manufaktur di periode berikutnya.

Dari sisi produksi, sektor industri pengolahan tumbuh 5,68 persen, didukung hilirisasi dan peningkatan permintaan domestik. Industri logam dasar tumbuh 14,9 persen, industri makanan dan minuman naik 6,2 persen, industri kimia dan farmasi tumbuh 9,4 persen, serta sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencatat pertumbuhan 13,82 persen. Sektor perdagangan naik 5,37 persen, konstruksi 4,98 persen, transportasi dan pergudangan 8,52 persen, serta informasi dan komunikasi 7,92 persen.

Menkeu optimistis momentum pertumbuhan akan terjaga di semester II 2025, seiring percepatan belanja pemerintah, penyaluran berbagai stimulus, program makan bergizi gratis, pembangunan sekolah rakyat, penyediaan hunian layak, serta stabilisasi harga pangan.

“World Economic Outlook IMF untuk tahun 2025 direvisi ke atas dari 2,8 persen menjadi 3 persen. Dengan perbaikan outlook dari perekonomian kita di kuartal III dan IV sambil terus menjaga momentum kuartal II yang sangat baik, ini diharapkan akan bisa memberikan optimisme dari perekonomian Indonesia di dalam menghadapi kondisi yang memang masih cukup menantang secara global,” kata Sri Mulyani Indrawati.

Peranan APBN akan terus diandalkan dalam melakukan fungsi countercyclical, terutama mengantisipasi pelemahan ekonomi yang muncul akibat situasi dunia yang bergejolak. APBN juga senantiasa berperan penting dalam menjaga stabilitas dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments