Sementara itu, Hutama Karya turut mendorong akselerasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan mengerjakan 6 proyek infrastruktur.
Proyek tersebut di antaranya Tol IKN Pulau Balang – Sp Riko, Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 2, dan Jaringan Pipa Air Limbah 1 dan 3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN.
Peningkatan kinerja keuangan Hutama Karya juga terlihat dari menguatnya aset konsolidasi perusahaan dengan total sebesar Rp 169,74 triliun di tahun 2023.
Torehan tersebut naik sekitar 8,59% secara tahunan.
Pada periode yang sama tahun lalu, total aset Hutama Karya mencapai Rp 156,32 triliun.
Laporan keuangan tahun 2023 juga mencatatkan rasio keuangan yang baik antara lain current ratio sebesar 2,27x yang menyatakan pengelolaan modal kerja untuk memenuhi kewajiban jangka pendek menunjukkan perbaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 1,97x.
Di tahun ini perusahaan juga mencatatkan nilai interest coverage ratio yang baik, yaitu sebesar 1,46x yang menandakan bahwa operasi perusahaan mampu menutupi beban-beban keuangan atas pinjaman yang dilakukan.
Budi meyakini, kinerja positif terhadap keuangan perusahaan ini merupakan keberhasilan bersama yang didasari dengan transformasi yang kuat.
“Sesuai tema HUT HK ke-63 di tahun ini, dengan mengusung tema “Bergerak, 63rlari, Melesat†menghadirkan karya terbaik, namun ke depannya kita berharap keberhasilan ini dapat sustain,†tutup Budi Harto.
Untuk informasi, salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni JTTS yang dimandatkan kepada Hutama Karya selama satu dekade ini juga memiliki progres yang signifikan.
Hutama Karya berhasil membangun 959 km jalan tol, dengan total panjang jalan yang dikelola mencapai 656 km.
Hal ini kemudian jadi harapan bagi jutaan masyarakat untuk menghubungkan konektivitas 8 provinsi di Sumatra.