INAKINI.COM – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan pentingnya negara-negara ASEAN untuk mengembangkan konektivitas sistem pembayaran lintas negara. Hal tersebut sejalan dengan semangat untuk melakukan transformasi digital di kawasan ASEAN.
“Kita sudah memiliki ASEAN Digital Integration Framework untuk mendorong ASEAN ke arah transformasi digital. Bukan hanya untuk mendukung integrasi ekonomi di ASEAN, tapi juga mendorong konektivitas sistem pembayaran lintas negara,” kata Gubernur Perry dalam High Level Seminar bertema ‘From ASEAN to The World, Payment Sistem in Digital Era‘, rangkaian side event pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN di Nusa Dua BalI pada Selasa (28/3).
Menurut Perry Warjiyo, digitalisasi di ASEAN termasuk yang paling berkembang pesat di dunia. Ditandai dengan pertumbuhan perusahaan-perusahaan rintisan berbasis teknologi digital yang memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan digital di ASEAN.
Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa hal itu menjadi modal bagi ASEAN untuk memperluas implementasi konektivitas sistem pembayaran lintas negara. Karenanya, Perry Warjiyo mengajak semua negara ASEAN untuk bergabung dan terkoneksi dengan sistem pembayaran lintas negara.
“Ini adalah ambisi kita, misi kita, untuk mengintegrasikan sistem pembayaran lintas negara di lima area. Yaitu penggunaan QR, fast payment, data hub, Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Local Currency Transaction,” ujar Perry.
Pada November 2022, lima bank sentral ASEAN menandatangani kesepakatan untuk mengimplementasikan konektivitas sistem pembayaran lintas negara. Terdiri dari Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT)
“Tahun 2023 kita akan memperluasnya ke seluruh negara ASEAN. Sehingga ASEAN menjadi pelopor dan terdepan dalam menerapkan konektivitas pembayaran lintas negara,” kata Perry.